GORAJUARA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat kapabilitas layanan digitalnya melalui QLola by BRI.
Hal ini dilakukan perbankan untuk menghadapi tuntutan bisnis digital yang mengutamakan kecepatan serta efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2022 silam, Integrated Corporate Solution Platform QLola by BRI mencatatkan peningkatan dengan volume sebesar 36,8% year-on-year (YoY) atau mencapai Rp5.970 triliun hingga Juni 2025.
Pertumbuhan ini terjadi di segmen wholesale maupun non-wholesale dengan jumlah pengguna (user) meningkat hingga mencapai 258 ribu.
Sementara itu, dari sisi aktivitas, total transaksi yang dilakukan via QLola telah mencapai 438 juta transaksi.
Jumlah transaksi ini tumbuh sebesar 19 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yakni sebanyak 356 juta transaksi.
Capaian ini kemudian berkontribusi pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp241 triliun dan Fee Based Income (FBI) senilai Rp167,1 miliar.
Baca Juga: PILU! Raffi Ahmad Akui Sudah Tak Bisa Menangis Lagi saat Mpok Alpa Meninggal Dunia: Tapi Hatiku...
Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya menyebut bahwa kinerja QLola menjadi bagian dari transformasi strategis BRI menuju model universal banking yang mendukung kebutuhan bisnis yang semakin kompleks.
Capaian kinerja QLola tersebut didorong oleh penetrasi ke berbagai sektor seperti agrikultur, pertambangan, FMCG, telekomunikasi, hingga industri digital seperti e-commerce dan fintech.
Atas hal tersebut, Riko mengaku bila BRI ke depannya akan terus melakukan inovasi serta memperluas jaringan QLola.
"Ke depan, BRI akan terus mengakselerasi inovasi dan memperluas jangkauan QLola, sehingga mampu memberikan solusi end-to-end bagi nasabah korporasi BRI," kata Riko.***