GORAJUARA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan pencapaian positif terkait kontribusinya pada Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah RI.
Dalam hal ini, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi skema yang menyumbang kontribusi terbesar dari total penyaluran KPR Bersubsidi BRI, yakni mencapai 97% dari total penyaluran hingga pertengahan 2025.
Sebagai salah satu mitra penyalur FLPP, BRI tercatat telah menjangkau 97.878 penerima manfaat di seluruh Indonesia per Juni 2025 atau naik 18% dari tahun sebelumnya.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa penyaluran KPR subsidi lewat skema FLPP menjadi bagian dari komitmen BRI untuk memperluas akses pembiayaan perumahan yang inklusif, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Peningkatan jumlah rumah subsidi yang disalurkan tidak hanya memperluas akses hunian terjangkau bagi MBR, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.
"Efek bergandanya terasa hingga ke sektor konstruksi, bahan bangunan, jasa tukang, logistik, bahkan UMKM di sekitar kawasan perumahan," ujar Hendy.
Lebih lanjut, guna memperluas akses pembiayaan FLPP ke berbagai lapisan masyarakat, BRI juga telah bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Misalnya pada sektor Aparatur Sipil Negara (ASN), di mana BRI bekerja sama dengan sejumlah instansi pemerintah seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Tak hanya itu, BRI juga memperluas inisiatif pembiayaan perumahan kepada segmen pekerja informal.
Contohnya dengan PT Bluebird Tbk, di mana perluasan ini memungkinkan para pengemudi taksi untuk mendapatkan rumah pertamanya lewat skema FLPP.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Percik Kecil’: Masuk Original Setlist JKT48, Kolaborasi Bernadya dan Gustiwiw
"Melalui FLPP, BRI terus mendorong pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan, agar semakin banyak masyarakat memiliki akses nyata terhadap hunian yang layak," ujar Hendy.