Tak hanya itu, BRI juga terus mengembangkan teknologi AI untuk mendukung operasional, layanan dan manajemen risiko.
Salah satu fokus utama terkait pengembangan AI ini adalah sistem anti fraud dan analisis risiko.
Dengan pengembangan tersebut memungkinkan identifikasi pola melalui big data dari berbagai sumber, termasuk data yang tidak terstruktur.
Nantinya, sistem ini digunakan untuk mendeteksi penipuan, mengevaluasi risiko dan mendukung produk-produk BRI.
Baca Juga: Profil Erick Estrada, Aktor yang Ungkap Sakit Hati Yati Pesek terhadap Ucapan Penceramah Gus Miftah
Selain itu, AI juga diintegrasikan ke dalam layanan pintar di semua lini, mulai dari back office hingga front office.
Adapun tujuan integrasi tersebut tidak lain untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan hasil operasional secara menyeluruh.
Meskipun demikian, Arga tetap menekankan perlunya prinsip kehati-hatian dan governance dalam menggunakan AI agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
Baca Juga: SWEET! Rayakan 100 Episode Cinta Yasmin, Kenny Austin Diberi Tumpeng dan Hadiah Ini oleh Penggemar
"AI memberikan benefit, tapi jangan gelap mata dalam pemanfaatan AI.
"Kita menggunakan AI tetap harus melihat value yang dihasilkan," pungkas Arga.***