GORAJUARA - Pembangunan infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di Bandung segera dimulai.
Penandatanganan kerja sama antara Pemprov Jabar dengan PT Jabar Environmental Solution dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia telah dilaksanakan di Gedung Sate pada Jumat, 28 Juni 2024.
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menghadiri langsung acara tersebut.
Ia menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur TPPAS Regional Legok Nangka sangat dinantikan karena akan membantu dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung segera dibangunnya infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka ini," kata Bambang.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyatakan bahwa setelah menunggu 22 tahun, akhirnya perjanjian kerja sama penyediaan infrastruktur TPPAS Regional Legok Nangka dapat terlaksana.
"Legok Nangka ini diinisiasi sejak 2002, setelah 22 tahun kemudian baru ada perjanjian kerja sama," ujarnya.
Nantinya, TPPAS Legok Nangka memiliki kapasitas untuk menampung 1.852 hingga 2.131 ton sampah per hari.
Proyek ini juga ditargetkan dapat menghasilkan 40 megawatt listrik dari pengolahan sampah yang berasal dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.
"Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, Legok Nangka ini akan menjadi solusi efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Jawa Barat," tambah Bey.
Senior Advisor to Minister of Environment Japan, Ono Hiroshi, juga hadir dalam acara tersebut dan menyatakan bahwa Pemerintah Jepang berkomitmen untuk membantu penanganan sampah di Jawa Barat.
Selain Legok Nangka, akan ada proyek serupa di wilayah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.