Restorasi lahan menjadi salah satu fokus utama dalam tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini.
Kota Bandung berkomitmen untuk merestorasi lahan-lahan yang terdegradasi dan mengembalikannya menjadi area yang produktif dan hijau.
Ini termasuk mengubah lahan tandus menjadi taman kota atau ruang hijau publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
Pengelolaan sampah yang baik juga menjadi prioritas penting.
Dengan meningkatnya timbulan sampah hingga 800 ton per hari, diperlukan sistem pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan.
Beberapa metode yang digunakan di Kota Bandung antara lain:
- Kompos: Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan untuk pertanian dan penghijauan.
- Refuse-Derived Fuel (RDF): Mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Waduh! Flyover Baru di Kota Bandung Senilai Rp43,322 Miliar Ditutup Total
- Maggot: Menggunakan larva lalat hitam (maggot) untuk mengurai sampah organik dengan cepat dan efisien.
Komitmen pemerintah Kota Bandung dalam menjaga lingkungan tidak akan berhasil tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengajak seluruh warga untuk turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan tindakan nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
"Selamat Hari Lingkungan Hidup. Ini adalah momentum untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Mari kita berkomitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita," ujar Bambang.