GORAJUARA - Mengawali pagi dengan tragedi mencekam, sebuah insiden penusukan yang mengguncang kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, akhirnya menemukan titik terang terkait motif di balik aksi keji tersebut.
Pelaku, yang diidentifikasi sebagai MGS (25), akhirnya mengakui bahwa perbuatannya itu dipicu oleh konflik asmara yang melibatkan cucu dari korban, seorang ustadz terhormat.
Kondisi ini tidak hanya menjadi sorotan keji, tetapi juga menyentuh ranah hubungan personal yang kompleks.
Menurut Kombes Pol M Syahduddi, Kapolres Metro Jakarta Barat, dalam sebuah konferensi pers, motif pelaku terkait penusukan tersebut mengemuka saat penyelidikan berlangsung.
MGS merasa terbebani karena hubungannya dengan cucu korban tidak mendapat dukungan dari keluarga.
Selain itu, keputusan cucu korban untuk menjalin hubungan dengan individu lain juga menjadi pemicu tersingkapnya tragedi tersebut.
Penyebab yang seolah simpel, namun menggugah emosi, menjadi pusat perhatian dalam proses penyeledikan kasus ini.
Pada saat penangkapan, pelaku menunjukkan perlawanan yang membuat petugas terpaksa mengambil langkah tegas.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan, menyampaikan bahwa MGS melakukan perlawanan saat tim penegak hukum berusaha menangkapnya.
Tindakan tegas yang diambil petugas dalam menghadapi situasi tersebut mencerminkan betapa seriusnya penegakan hukum dalam menghadapi kejahatan jalanan di ibu kota.
Informasi menyebutkan bahwa penangkapan terhadap MGS dilakukan di Kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.
Proses penangkapan yang sukses ini menambah catatan positif dalam upaya penegakan hukum di tengah masyarakat.