GORAJUARA - Pada tanggal 23 Maret 2024, dunia akan kembali merayakan Earth Hour, gerakan global yang mengajak semua orang untuk memadamkan lampu selama satu jam.
Memadamkan lampu dimulai pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat, gerakan ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga bentuk dukungan untuk pentingnya menjaga planet kita, Bumi.
Gerakan Earth Hour pertama kali digalakkan pada tahun 2007 di Sydney, Australia, dan sejak itu telah berkembang menjadi gerakan lingkungan terbesar di dunia.
Tujuannya sederhana namun bermakna besar: menginspirasi individu, komunitas, bisnis, dan organisasi untuk mengambil tindakan demi melindungi Bumi dari perubahan iklim yang semakin meresahkan.
Di Indonesia, Earth Hour telah diperingati sejak tahun 2009.
Pada hari itu, ikon-ikon kota dan gedung-gedung akan mematikan lampu sebagai simbol solidaritas dengan upaya perlindungan lingkungan.
Tidak hanya itu, masyarakat juga diajak untuk mematikan alat elektronik yang tidak digunakan, memberi "satu jam untuk Bumi" dengan melakukan kegiatan positif selama 60 menit tersebut.
Peringatan Earth Hour 2024: "Momen Terbesar untuk Bumi"
Pada tahun ini, Earth Hour akan berlangsung untuk yang ke-18 kalinya dengan tema "Momen Terbesar untuk Bumi".
Gerakan ini tidak hanya menjadi suara harapan positif, tetapi juga inspirasi bagi semua orang untuk bergabung dalam upaya melindungi lingkungan.
Lebih dari sekadar memadamkan lampu, Earth Hour adalah panggilan bagi kesadaran kolektif akan tantangan lingkungan dan perlunya tindakan bersama.
Menurut Direktur Jenderal WWF Internasional, Kirsten Schuijt, keterlibatan semua pihak sangatlah penting dalam memperkuat kesadaran akan tantangan lingkungan.