Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, balon gas ini meledak karena ada guru laki-laki yang memutuskan tali balon dengan korek api.
Dari 10 guru, diklaim ada 8 guru yang mengalami luka bakar ringan dan 2 guru lainnya mengalami luka bakar yang berat di bagian telapak tangan dan wajah.
Dua orang guru dirawat di Rumah Sakit Pertama Mustikajaya dan Rumah Sakit Satria Media Pedurenan.
Baca Juga: Pilu! Inilah Sosok Lukas Kolo Asal NTT, 10 Tahun Menjadi Guru Tapi Tak Pernah Mendapatkan Gaji
Semntara delapan guru lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan intensif dari pihak Puskesmas Cimuning.
Dalam kejadian ini hanya para guru yang ikut terlibat dalam pelepasan balon yang terluka, sementara siswa-siswi SDN Cimuning 1 tak ada yang terluka sama sekali.
Semua biaya pengobatan yang diterima oleh korban ditanggung oleh kepala sekolah, di mana semua korban sepakat kejadian ini dianggap sebagai musibah dan tak akan menuntut apa pun.***