news

OPSHID FKYME: Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah yang Merayakan Sumpah Pemuda dengan Cara Tersendiri

Sabtu, 21 Oktober 2023 | 14:58 WIB
OPSHID FKYME memperingati Hari Sumpah Pemuda (Foto: Gorajuara/ dok: OPSHID FKYME )

GORAJUARA - Hari Sumpah Pemuda dan kelahiran lagu kebangsaan "Indonesia Raya" adalah dua tonggak penting yang mendefinisikan perjuangan untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ini menjadi momen yang menggugah semangat kebangkitan nasional sesungguhnya.

Sebagai pemuda Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, bertanah air satu, berbangsa satu dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia sesuai dengan isi teks Sumpah Pemuda, maka sudah sepatutnya bagi kita semua untuk mensyukuri peristiwa bersejarah tersebut dengan berbagai cara.

Baca Juga: Semangat Sumpah Pemuda Momentum Perluas Sinergi dan Kolaborasi Pembangunan

Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa (OPSHID FKYME) menjadi organisasi yang rutin setiap tahunnya mensyukuri kedua peristiwa tersebut dengan berbagai cara yang mereka lakukan.

Ada banyak cara yang dilakukan organisasi yang dikomandoi oleh pimpinan atau Ketua Umum OPSHID FKYME, Maulana Muchammad Subchi Azal Tsani atau yang akrab disapa Mas Bechi, dalam rangka tasyakuran dan memaknai Hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Seperti membuat Film Wage yang bercerita tentang sang maestro pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Soepratman atau yang lebih dikenal juga dengan nama W.R. Soepratman.

Film yang dirilis pada tahun 2017 dan diproduksi oleh OPSHID Media ini memiliki makna yang mendalam tentang bagaimana caranya kita mensyukuri sekaligus mengenang jasa Pahlawan Nasional Wage Soepratman atau W.R. Soepratman.

Baca Juga: Ruh Sumpah Pemuda Menjadi Pondasi dan Spirit Antikorupsi

Untuk biaya pembuatan Film Nasional Wage sendiri, kurang lebih menghabiskan anggaran sekitar Rp20 miliar.

Melalui Film Wage ini, Mas Bechi juga memiliki tujuan yang mulia, yakni berupaya untuk melestarikan Indonesia Raya 3 Stanza.

Tak hanya membuat film, OPSHID juga kerap mengadakan berbagai santunan dan bakti sosial yang diberikan kepada fakir miskin dan kaum dhuafa yang membutuhkan. Adapun salah satu bentuk dari santunan yang diberikan itu dikenal dengan nama "Jelajah Desa".

Baca Juga: Perayaan Sumpah Pemuda ke-94 di Kecamatan Kuta Selatan Dipusatkan di SMAN 2 Kuta Selatan

Jelajah Desa merupakan program santunan berupa penyampaian paket sembako, uang tunai dan pelayanan medis secara gratis yang diberikan kepada masyarakat yang tinggal di perbatasan.

Halaman:

Tags

Terkini