Burhanuddin menyampaikan 13,1 persen responden yang mengaku sebagai anggota aktif NU memilih Erick dan 18,8 persen memilih Khofifah 18,8, atau unggul jauh dari Cak Imin yang hanya 6,9 persen.
Sementara responden yang mengaku anggota NU namun tidak aktif mayoritas atas 18,6 persen memilih Erick dan 16 persen memilih Khofifah, sedangkan
Cak Imin hanya 5,8 persen.
"Artinya ini betapa krusialnya peran personality. Gus Imin, Ketua PKB, tapi tidak serta merta punya resonansi di warga NU yang aktif dan tidak aktif," kata Burhanuddin.
Burhanuddin menyampaikan Erick juga kembali menduduki posisi teratas sebagai cawapres yang paling banyak dipilih warga Jatim. Dalam simulasi lima nama yang paling pantas sebagai cawapres, Burhanuddin mengatakan Erick meraih 24,7 persen atau unggul dari Khofifah dengan 24,4 persen di tempat kedua.
Baca Juga: Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah Merajalela, Bagaimana Idealnya Peran dan Fungsi Seorang Guru?
Burhanuddin menyampaikan populasi survei adalah warga Indonesia di Jatim yang memiliki hak pilih dalam pemilu. Burhanuddin menyampaikan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.810 orang.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sample 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Jatim yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Baca Juga: Gunung Lawu Terbakar Selama 2 Hari 35 Hektar Lahan Hangus...
Burhanuddin menyampaikan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.***