Tak hanya itu, ia menambahkan, dalam menghadapi fenomena El Nino dan pasca pencabutan status Covid-19 oleh WHO diperlukan juga strategi yang dapat diimplementasikan oleh TPID untuk menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kota Bandung.
"Peran aktif TPID dan sinergitas pengurusnya di Kota Bandung ini diharapkan mampu menjaga tren inflasi yang saat ini sudah membaik di kota Bandung," imbuhnya.
Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jabar, Kibti Hartiyanti juga ikut menuturkan kondisi terbaru mengenai indikator perbaikan ekonomi global. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 itu dapat mencapai 2,6 persen.
"Triwulan pertama 2023 ini tumbuh 5 persen. Kondisi ini lebih baik dari triwulan IV tahun 2022 yang sebesar 4,61 persen," katanya.
Baca Juga: Jelang Konser Red Velvet ‘R to V’ di Jakarta, Berikut Setlist Lagu yang Wajib Dihafal ReVeluv
Ia mengungkapkan, inflasi gabungan dari tujuh kota IHK di Jawa Barat per April menunjukkan hasil yang membaik. Bank Indonesia memperkirakan inflasi akan kembali kepada rentang sasaran 3 persen pada akhir 2023.
"Untuk mencapai target 3 persen +- 1 pada akhir 2023 itu dapat dicapai beberapa hal yang perlu kita waspadai. Pertama, terkait dengan kenaikan harga energi global pascapademi," jelasnya.
Kedua, terkait dengan El Nino yang akan mempengaruhi produksi dan panen. Ketiga, terkait dengan peningkatan mobilitas masyarakat karena sudah dicabutnya status Covid-19.
"Ini pasti akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan akan berpengaruh pada peningkatan permintaan dari masyarakat," katanya.
Hal lain perlu diperhatikan adalah kenaikan beberapa harga yang diatur oleh pemerintah, seperti BBM dan PDAM. Hal tersebut juga perlu untuk dilihat pengaturannya seperti apa di sepanjang tahun 2023 ini.
Selain itu beberapa upaya penundaan inflasi di tahun 2023 yang telah dilakukan oleh TPID provinsi maupun kabupaten kota bersama Bank Indonesia adalah melalui kegiatan Operasi Pasar dan Pasar Murah.
"Lalu, upaya antisipasi fenomena El Nino di Jawa Barat terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Untuk jangka pendeknya, dengan membuat bendungan sementara," tuturnya.
Kemudian, melakukan gerakan hemat air melalui gilir giring mengaktifkan perbaikan saluran irigasi yang rusak, serta mendorong pengadaan benih tanaman yang tahan dengan musim kemarau.
"Untuk jangka panjangnya yaitu menginventarisasi daerah-daerah yang rawan kekeringan. Lalu perbaikan jaringan irigasi di tingkat usaha tani dan penataan pola usaha tani terpadu,” imbuhnya.***