Selain itu, vaksinasi yang hanya dianjurkan adalah vaksinasi flu. Meski dulu vaksin ini sempat menjadi vaksin wajib, tapi disesuaikan dengan situasi kondisi sekarang.
Jika peserta jemaah haji belum vaksin covid, maka ia harus divaksin dulu sebelum melakukan vaksin meningitis. Setelah itu 14 hari kemudian baru bisa vaksin meningitis.
"Untuk jumlah dosisnya sesuai dengan perkiraan kuota yang diberikan jemaah, jemaah cadangan juga dihitung. Tapi masih kurang 500-an dosis. Kita sudah ajukan permohonan ke pusat untuk difasilitasi kekurangannya," tutur Indra.
Ia juga mengatakan, saat ini ada peraturan yang berbeda dengan tahun lalu. Kemarin, lansia di atas 65 tahun tidak boleh berangkat haji. Sedangkan tahun ini tidak ada batas maksimal usia.
"Ini bisa jadi kabar gembira untuk jamaah haji. Tapi untuk kita dari tenaga kesehatan harus mempersiapkan dua kali lipat membina kesehatannya," akunya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar jemaah haji selalu menjaga asupan makanan. Aktivitas fisik seperti olahraga harus rutin dilakukan. Serta lengkapi vaksinasi covid dan meningitis.
"Vaksin meningitis hanya support di puskesmas karena ada data yang harus dimasukkan ke aplikasi. Kalau di RS tidak ada," katanya.
Baca Juga: Mencekam! Jumlah Penonton Film Sewu Dino Telah Tembus di Angka 4 Juta Orang Lebih
Pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Para calon haji harus datang langsung ke puskesmas sekitar. Sebab, ada serangkaian proses yang harus dilewati.
"Ada serangkaian kegiatannya. Misal, meja 1 untuk pemeriksaan kesehatan. Meja 2 input hasil data ke aplikasi pusat. Meja 3 screening, nanti ditanya-tanya lagi oleh dokternya," jelasnya.
Sehingga jika seseorang tidak memenuhi kriteria kesehatan, maka tenaga kesehatan tidak akan mengeluarkan surat istitha'ah.
"Sehingga jemaah tidak diperkenankan untuk haji. Sebab haji itu kan sebagian besar ibadah fisik," imbuhnya.
Pada Selasa, 9 Mei 2023 vaksin meningitis akan dilaksanakan di Kecamatan Regol, Cidadap, Mandalajati, dan Sukajadi.