GORAJUARA - Siapa yang tidak kenal Hoegeng. Jenderal yang pernah jadi Kapolri.
Hoegeng dikenal sebagai Jenderal Polisi yang jujur. Sampai-sampai Gus Dur memasukkannya sebagai salah satu polisi jujur selain polisi tidur dan patung polisi.
Hoegeng pernah dinas di Medan sebagai Kepala Direktorat Reskrim Kantor Polisi di tahun 1956.
Sebelum Hoegeng dan keluarga pindah ke Medan, para pengusaha menyiapkan untuknya rumah lengkap dengan isinya yang mewah.
Ada kulkas, piano, mobil dan lainnya.
Mas Didit panggilan akrab Aditya, putra Hoegeng menjelaskan bahwa ayahnya dan keluarga tinggal di hotel sampai barang-barang dikeluarkan dari rumah.
"Kecuali barang-barang inventaris Polri," jelas Mas Didit pada Andy F. Noya dalam acara Kick Andy.
Ketika ada yang mengirimkan motor Lambreta ke rumah, Hoegeng minta motor itu dipulangkan ke si pemberi.
Mas Didit yang waktu itu masih SMA, harus gigit jari. Padahal motor itu sedang viral-viralnya.
"Anak-anak tidak berani meminta pada bapaknya, walaupun hanya sepeda. Mereka diajari hidup sederhana dan jangan menerima yang bukan haknya," jelas Merry Ruslani istri Hoegeng.
Gaya hidup keluarga Hoegeng dan keluarga Mario Dandy yang kini terseret kasus penganiayaan seorang remaja tentunya berbeda.
Dari informasi yang beredar di media sosial, tampak Mario Dandy dibesarkan dengan bergelimang materi.