GORAJUARA – Seperti yang kita ketahui, saat ini Israel telah melakukan gencatan senjata dan membebaskan beberapa warga Palestina yang mereka tahan dengan paksa.
Gencatan senjata yang dimediasi Qatar terjadi setelah 51 hari pemboman yang dilakukan Israel tanpa henti di Gaza pada 7 Oktober, hari dimana Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel.
Awalnya gencatan senjata ini berlangsung selama empat hari, dan kini diperpanjang selama dua hari. Selama itu 60 warga Palestina dan 20 tawanan diperkirakan akan dibebaskan.
Baca Juga: Prediksi Skor Backa Topola vs West Ham United Liga Europa, Nantikan Kemenangan Pertama
Sejak terjadi gencatan senjata, jalan-jalan dipenuhi oleh warga Palestina untuk menyambut para tahanan yang akan dibebaskan.
Namun, kekhawatiran para tahanan tidak berhenti setelah mereka bebas. Kebanyakan dari mereka biasanya akan ditangkap kembali oleh militer Israel dalam beberapa waktu setelah pembebasan yang mereka lakukan.
Menurut asosiasi tahanan Palestina, Selama empat hari yang sama(gencatan senjata), Israel menangkap setidaknya 133 warga Palestina dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Dilansir dari Al Jazeera, belum ada jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan ditangkap kembali setelah dibebaskan militer.
“Tidak ada jaminan dalam pendudukan. Orang-orang yang dibebaskan dapat ditangkap kembali kapan saja. Karena pendudukan selalu kembali menangkap orang yang telah mereka bebaskan,” kata Amany Sarahneh, juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina.
Di bawah militer Israel selama 56 tahun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, pasukan dari Israel melakukan penggerebekan saat malam hari ke rumah-rumah yang ditinggali warga Palestina.
Mereka bahkan menangkap 15 hingga 20 orang Palestina saat hari-hari ‘tenang’.
Pengacara tahanan Palestina telah mencatat 3000 lebih penangkapan yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak 7 Oktober.