GORAJUARA – Pulihnya kondisi perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19 turut mendorong kinerja bisnis wholesale PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Segmen wholesale sendiri memiliki prospek positif seiring dengan perekonomian yang semakin pulih, di mana korporasi-korporasi besar mulai bangkit pascapandemi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, yang mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen memacu pertumbuhan segmen wholesale dalam mendorong ekspansi bisnis BRI.
Baca Juga: Hadapi Transformasi Digital, BRI Terapkan Hybrid Bank Business Model dan Perkuat Business Process
"Meskipun BRI memiliki fokus pada segmen UMKM, namun bisnis wholesale tetap memiliki peran tersendiri dalam mendorong pertumbuhan kinerja berkelanjutan bagi BRI," ujar Agus.
Hal tersebut ditunjukkan dari portfolio kredit segmen korporasi BRI (bank only) yang terus meningkat.
Pada tahun 2020, tercatat sebesar Rp168,9 triliun, 2021 sebesar Rp172,4 triliun, 2022 senilai Rp180,6 triliun dan pada semester I 2023 Rp195,7 triliun.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Gedung Contact BRI Diresmikan Sebagai Pelayan Terdepan untuk Nasabah
Peningkatan tersebut juga diiringi kualitas kredit yang terus membaik.
“Kondisi ekonomi yang semakin pulih membuat kami semakin optimistis.
"Kami pun menerapkan strategi yang tepat dalam merespon hal tersebut, sehingga mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid,” katanya.
Agus merinci, sektor agriculture, mining, Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan sektor telecommunication menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit wholesale perseroan.
Baca Juga: Junjung Komitmen, Implementasi ESG BRI Mengacu Standar Regulasi Domestik, Regional & Global
Sediakan Layanan Kelas Dunia