GORAJUARA,- Kebiasaan itu amat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Karena manusia digerakkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya selama ini.
Kalimat itu tercantum dalam buku yang berjudul "10 Kebiasaan Manusia Sukses Tanpa Batas". Bila ada upaya untuk mengubah kebiasaan, tentu perlu adanya kesabaran, perjuangan dan adaptasi.
Contoh yang paling mudah adalah ketika memasuki bulan Ramadhan. Di hari-hari pertama bulan puasa akan terasa berat.
Baca Juga: Perbanyak Panjatkan Doa di Hari Jumat, Simak Waktunya Agar Diijabah Allah SWT
Biasanya tidak ada sarapan di bulan puasa. Selepas sholat Dzuhur, biasanya makan siang, namun di bulan penuh berkah ini dilarang untuk melakukannya.
Ketika lelah dari berpergian, minuman kemasan yang dingin, tidak ada yang melarang. Tapi siang hari, panas terik dan lelah sehabis bepergian di bulan Ramadhan, maka minum minuman dingin dilarang tentunya.
Selain bulan Ramadhan, tidak terbiasa bangun malam. Begitu Ramadhan datang, mau tidak mau membiasakan diri bangun malam untuk sahur.
Semua kebiasaan ini mendadak harus diubah begitu bulan Ramadhan tiba. TIdak heran hari-hari pertama bulan Ramadhan terasa beratnya.
Tapi, kondisi ini seyogyanya membuat kita tersadar, mengapa Rasulullah menganjurkan umatnya untuk tunaikan puasa sunnah? Rasulullah menganjurkan puasa hari Senin dan Kamis.
Setiap bulannya, dianjurkan puasa Ayyamul Bidh (puasa 13, 14, 15 di tiap blan hijriah). Ada juga puasa nabi Daud, sehari puasa, sehari tidak.
DIriwayatkan bahwa Rasulullah banyak berpuasa di bulan Sya’ban (sebulan sebelum bulan Ramadhan tiba). Apa jadinya bila salah satu puasa sunnah di atas, kita rutin tunaikan?
Allah SWT itu sayang sama kita semua. Buktinya,dihadirkan bulan Ramadhan.