GORAJUARA,- Dikisahkan, ada seorang pengusaha akan mengikuti tender. Agar menang tender, dia sengaja mengunjungi pesantren, untuk minta didoakan.
Jika menang tender, pengusaha itu berjanji akan bersedekah ke pesantren. Namun, bukan peroleh doa kyai dan santri, dia malah disuruh membaca Al-Faatihah.
Begitu sampai ayat iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin, pak kyai berucap, "Masih sama."
Pengusaha itu kembali diminta baca Al-Faatihah. Setiap sampai ayat iyyaaka na'budu, pak kyai berujar, "Masih sama."
Sampai tiga kali pengusaha itu baca surat pertama Al-Quran itu. Pak kyai tetap ucapkan kata yang serupa.
Pengusaha itu bertanya apa maksud dari ucapan pak kyai. Pak kyai jelaskan,"Allah berfirman iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Beribadah dulu, baru minta tolong. Sedekah dulu, baru didoakan."
Baca Juga: Abramovich Puyeng Tak Boleh Jual Chelsea dan Beli Pemain Baru Gara-Gara Perang di Ukraina
Akhirnya pengusaha itu bersedekah dulu, kemudian didoakan. Tendernya pun menang.
Kisah ini menunjukkan bahwa seseorang berhak berdoa setelah lakukan kewajiban beribadah.
Dalam Quran surat Mu-min ayat 60 terdapat keterangan ada ancaman bagi yang sombong untuk berdoa.
Baca Juga: Enea Bastianini: Saya akan Mencoba Naik Podium di Setiap Balapan
Di dalam shohih Ibnu Hibban dan Al-Haakim, Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa tidak berdoa pada Allah azza wa jalla, maka Dia murka padanya."