Sehingga jawaban yang diberikan Nabi Ismail kepada ayahnya pun bukan protes atau marah, melainkan malah meyakinkan dan menguatkan sang ayah untuk segera melaksanakan perintah Allah SWT.
"Ya Abati (panggilan sayang dan hormat kepada ayah)," ujar Ustaz Adi Hidayat menirukan jawaban Nabi Ismail kepada Nabi Ibrahim ketika setuju akan disembelih.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada tiga hal yang paling menyentuh pada saat detik-detik Nabi Ismail AS akan disembelih.
Pertama, Ketika Nabi Ismail mulai diikat, ikatan tersebut terasa longgar dan Nabi Ismail meminta kepada ayahnya untuk mengencangkan ikatannya. Sehingga ketika disembelih dia tidak akan meronta yang membuat ayahnya menjadi iba dan urung menyembelihnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hal itu dilakukan Nabi Ismail semata-mata agar ayahnya sempurna menyempurnakan tugasnya.
Kedua, Nabi Ismail meminta ayahnya untuk menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih. Hal itu guna mempercepat proses penyembelihan dan mengurangi sakit yang dirasakan.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, dua hal permintaan Nabi Ismail itu sekarang menjadi sunnah ketika kita berkurban.
"Dua hal ini menjadi sunnah sampai sekarang, dengan ikatan yang baik, dengan tajamnya pisau, kurban saat ini menjadi sunnah dua itu dikerjakan," ujarnya.
Baca Juga: Bertemu Ridwan Kamil, Ustaz Adi Hidayat Sampaikan Kemuliaan Orang yang Wafat dalam Keadaan Tenggelam
Ketiga, ketika akan disembelih, Nabi Ismail sudah melipat pakaian luarnya dan berpesan kepada ayahnya untuk memberikan pakaian itu kepada sang ibunda.
"Ketiga, ini yang hebat, beliau sudah melipat pakaiannya, pakaian luarnya kemudian beliau katakan, duhai ayahanda, mohon titip pakaian ini, kepada satu-satunya ibunda yang sangat saya sayangi, sampaikan salamku kepadanya," ujar Ustaz Adi Hidayat menirukan percakapan Nabi Ismail.
Pada saat ketiga proses penyembelihan Nabi Ismail dikerjakan, Allah SWT pun menurunkan wahyunya dan mengganti Nabi Ismail dengan hewan kurban.
"Engkau telah benerkan mimpi itu, maka tidak ada korban pada saat itu yang ada kurban, korban diganti jadi kurban. Yang artinya yang sangat dekat kepada Allah SWT. Mereka berdua saking dekatnya dengan Allah, mimpi saja diamalkan," ujarnya.
Kurban merupakan salah satu ibadah sunnah yang begitu dimuliakan. Setiap tahun selama bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah.