GORAJUARA - Buka bersama di bulan Ramadhan, merupakan hal yang biasa ditemukan di sekitar kita. Memberi tajil, memberi makanan pada orang yang berpuasa saat berbuka, seringkali kita temukan.
Di jalan-jalan jelang berbuka puasa banyak orang yang memberikan makanan berbuka puasa. Isinya air mineral, kurma dan kue.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Lakukan US Berbasis Proyek
Di masjid pun demikian. Ketika adzan Maghrib berkumandang di bulan Ramadhan, mampirlah ke masjid itu. Insya Allah ada makanan untuk berbuka. Ada penganan, makanan kecil, kurma, kue, air putih, teh dan sebagainya.
Bahkan di masjid-masjid tertentu, bukan makanan kecil dan minuman saja yang tersedia. Nasi, lauk pauk, sayur, minuman dan buah-buahan juga dibagikan kepada jama’ah.
Acara bukber alias buka bersama dengan teman-teman semasa sekolah, kuliah pun jadi salah satu agenda di bulan Ramadhan. Bukber dengan keluarga pun juga ada jadwalnya.
Baca Juga: Kalahkan Australia, Jepang Pastikan Berangkat Ke Piala Dunia Qatar 2022
Mengapa banyak orang ingin sekali membagii rezeki di bulan Ramadhan, utamanya untuk makanan ta’jil atau makanan besarnya sekali pun?
Betapa tidak? Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR Tirmidzi. Hadis ini adalah hadis shahih dan masyhur).
Kita sendiri berpuasa sudah -insya Allah memperoleh ganjaran dari Allah SWT. Dengan memberi makanan untuk orang berbuka puasa, kita memperoleh puasanya.
Baca Juga: Syukuran 4 Bulan Kehamilan Anak Kedua, Irish Bella Ungkap Jenis Kelamin Bayinya
Bagaimana bila memberikan makanan berbuka puasa untuk banyak orang? Tentu makin banyak ganjaran Allah yang diperoleh.
Ada semangat berbagi yang terkandung dalam hadits ini. Hadits ini mengandung, kita bisa memberikan makanan dan minuman berbuka puasa kepada siapa saja.
Kepada fakir, miskin, bahkan orang kaya sekalipun. Tidak ada batasan dalam memberi makanan buka puasa.