khazanah

Penafsiran Al-Qur'an dan Hadis Bisa Berbeda-beda, Simak Penjelasannya  

Senin, 18 Oktober 2021 | 16:10 WIB
Amalkan lah ajaran Islam dengan baik dan benar. (dream.co.id)***

 

GORAJUARA - orientasi seseorang yang menafsirkan dalil menjadi satu substansi yang mempengaruhi produk dalil. 

Seseorang yang menafsirkan suatu dalil dengan orientasi maslahat akan berbeda dengan seseorang yang menafsirkan ayat yang sama dengan orientasi qiyas (mencari persamaan suatu hukum dengan hukum yang lain). 

Untuk itu, kita tidak perlu merasa gelisah atas adanya banyak perbedaan pendapat di kalangan para ulama, karena hal itu sangatlah wajar. 

Hal yang terpenting, perbedaan ini tidak boleh menyentuh apalagi melanggar akidah. 

Misalnya hukum sholat itu wajib, maka semua mazhab akan setuju. 

Akan tetapi, tata cara pelaksanaan sholat akan berbeda-beda. 

Baca Juga: Ciptakan Ketahanan Pangan, Pemkot Bandung Hadirkan Program Rapatar

Misalnya mazhab Hanafi mengatakan, bahwa Al-Fatihah bisa diganti dengan ayat yang lain. 

Sementara mazhab Syafi'i melihat bahwa alfatihah adalah sesuatu yang wajib, dan jika ditinggalkan maka sholatnya akan batal.

Ada beberapa hal yang tidak disebutkan secara rinci dalam Al-Qur'an. 

Misalnya persoalan politik secara praktis, apakah pemerintahan yang islami itu harus monarkhi atau demokratis dan lain-lain. 

Al-Qur'an hanya menegaskan sesuatu secara etik moralnya. Yang ditegaskan dalam Al-Qur'an, di manapun seorang muslim berada, ia harus mengambil kebijakan yang berkeadilan. 

Rasulullah melakukan sistem pemerintahan di Madinah pada masa kenabian. 

Halaman:

Tags

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB