Umat Muslim di Indonesia Diimbau Periksa Lagi Arah Kiblat pada 15 dan 16 Juli 2023, Mengapa?

photo author
- Selasa, 11 Juli 2023 | 14:06 WIB
Kabah Sebagai Pemersatu Arah dalam Menyembah Allah (GoraJuara.com/photo Konevi Pixabay)
Kabah Sebagai Pemersatu Arah dalam Menyembah Allah (GoraJuara.com/photo Konevi Pixabay)

GORAJUARA - Umat muslim di Indonesia diminta untuk memeriksa arah kiblat pada Sabtu dan Minggu, tanggal 15 dan 16 Juli 2023. Pasalnya, pada kedua hari tersebut yang bertepatan dengan 26 dan 27 Zulhijah 1444H itu, akan terjadi peristiwa Istiwa Azam atau Rashdul Kiblat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar), Kementerian Agama, Adib, menjelaskan mengapa arah kiblat harus diperiksa, karena Istiwa Azam merupakan saat di mana matahari akan melintas tepat di atas Kabah.

Karena itu, arah kiblat pun akan searah dengan matahari, ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat. Hal itu didasarkan atas tinjauan astronomi atau ilmu falak.

Baca Juga: TRAGEDI MEMATIKAN 11 Juli! Puntung Rokok Maut di Toilet Pesawat Sebabkan 123 Orang Tewas Mengenaskan di Paris

“Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 15 dan 16 Juli 2023 bertepatan dengan 26 dan 27 Zulhijah 1444 Hijriah pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," kata Adib, seperti dikutip dari laman PMJNews.com

“Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat,” imbuhnya.

Menurut Adib, ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, seperti menggunakan kompas dan teodolit.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Tanpa Karena Selasa 11 Juli 2023: Baskara Akhirnya Luluh Hingga Peluk Bianca

Namun, umat Islam juga dapat memastikan arah kiblat dengan cara melihat arah bayangan benda.

"Dalam kondisi seperti ini, yang perlu diperhatikan dalam pedoman arah kiblat adalah, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul, permukaan dasar harus datar dan rata, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," tandas Adib.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB