GORAJUARA - Tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Walau tugasnya hanya untuk beribadah, namun ada keringanan dan hak-hak yang perlu diperhatikan.
Allah mewajibkan salat fardhu 5 waktu. Namun, ada keringanan dan hak yang bisa digunakan oleh kaum muslimin.
Ketika sakit salat bisa ditunaikan dengan cara duduk, bahkan boleh dalam posisi berbaring.
Baca Juga: Sambut Ramadhan: Mengapa di Hari-hari Pertama Puasa Terasa Berat?
Contoh di atas menunjukkan bahwa Islam memberikan keringanan dan juga hak tubuh pada manusia.
Demikian pula kondisinya dalam ibadah puasa. Ketika seseorang dalam perjalanan atau sedang sakit boleh tidak berpuasa, namun diganti di hari lainnya.
Ketika berniat puasa, maka sangat dianjurkan untuk makan sahur.
Baca Juga: 3 Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Nisfu Syaban, Mudah dan Dapat Menambah Pahala
Saat waktu berbuka puasa tiba, amat dianjurkan untuk segera membatalkannya.
Boleh tidak berpuasa ketika sakit atau dalam perjalanan, dianjurkan makan sahur dan bersegera membatalkan puasa jika sudah waktunya tiba, ini menunjukkan bahwa Islam memperhatikan hak tubuh manusia.
Jika sudah berkeluarga, di malam hari bulan Ramadhan, seorang suami boleh menunaikan 'tugas' pada istrinya. Pula sebaliknya.
Baca Juga: Kasus Anak Pejabat Mario Dandy Ramai Dikecam Netizen, Bagaimana Hukum Islam untuk Perilaku Aniaya?
Selain mewajibkan ibadah puasa, Islam memperhatikan hak suami dan istri.***
Artikel Terkait
Waspada Banjir! Berikut Doa Ketika Hujan Deras Beserta Artinya, Baca Agar Terhindar dari Bencana
Anak Belajar dari Bermain Api? Nggak Ngeri?
Belajar dari Rusa Kelemahan Bisa Jadi Kekuatan
Kasus Anak Pejabat Mario Dandy Ramai Dikecam Netizen, Bagaimana Hukum Islam untuk Perilaku Aniaya?
3 Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Nisfu Syaban, Mudah dan Dapat Menambah Pahala
Jahiliyyah Masih Ada Hingga Sekarang?