GORAJUARA - Sudah hampir sepekan lebih umat muslim menjalankan puasa di bulan Ramadan. Berbagai kegiatan ibadah lainnya juga dilakukan untuk menambah pahala di momen istimewa ini.
Seperti diketahui, fadilah yang diperoleh orang berpuasa di bulan Ramadan adalah janji Allah SWT.
Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu Allah. Puasa adalah untukku (Allah) dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya."
Baca Juga: GAWAT! Raga di Series Private Bodyguard Terancam Didepak Dari Sekolah Gara-Gara Hal Ini..
Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW., bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadits qudsi: "Semua amal perbuatan anak Adam-yakni manusia- itu adalah untuknya, melainkan berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasan dengannya. Puasa adalah sebagai perisai -dari kemaksiatan serta dari neraka. Maka dari itu, apabila pada hari seseorang diantara engkau semua itu berpuasa, janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan dengan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa.”
Ternyata juga bukan hanya pahala dan fadilah, puasa di bulan Ramadan juga bermanfaat bagi kesehatan. Bukan hanya fisik, shaum bisa mengubah suasana hati atau mood dan mental seseorang.
Berdasarkan penelitian, orang yang berpuasa biasanya setelahnya mengalami perasaan bangga, penghargaan, dan prestasi.
Hebatnya lagi puasa bisa mengurangi gejala depresi. Penyebabnya, ada beberapa mekanisme neurobiologis yang terlibat selama puasa yang dapat memperbaiki gejala depresi.
Sebuah studi tahun 2022 pernah meneliti soal kegiatan puasa untuk depresi. Hasilnya, bisa menyebabkan pengurangan gejala pada orang yang mengalami depresi sedang hingga berat.
Baca Juga: Menuju Episode 6 Series Private Bodyguard, Raga Kesal Karena Fely Lebih Memilih Jordan
"Puasa dapat menyebabkan banyak perubahan pada seluruh tubuh, beberapa di antaranya dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental seseorang," tulis laporan studi tersebut.
Meski menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi gejalanya, dokter tidak menganjurkan puasa sebagai pengobatan depresi.