Menurut Mazhab Syafi’i, niat puasa harus dilakukan setiap hari pada malam Ramadhan, Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam, Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan:
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
Namun, menurut Mazhab Maliki, sebaliknya, kita hanya cukup satu kali saja niat puasa untuk sebulan penuh yang dilakukan pada malam pertama bulan Ramadhan.
Sehingga kita tidak perlu mengulangnya atau memperbaharui niat setiap hari dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84)
Inilah bacaan niat puasa Ramadhan yang dibaca tiap malam:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”
Sedangkan niat puasa untuk satu bulan penuh, sebagai berikut;
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan tahun ini sebagai kewajiban kepada Allah Ta’ala.”
Semoga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan diterima amalan kita selama bulan Ramadhan.***