Tuntunan dan Niat plus Asal Usul Shalat Gerhana Bulan, Bolehkah Baca Surat Pendek Saja? Simak Penjelasannya

photo author
- Minggu, 29 Oktober 2023 | 05:45 WIB
: Tuntunan Shalat & Niat Shalat Gerhana Bulan (unsplash/ Grant Davies)
: Tuntunan Shalat & Niat Shalat Gerhana Bulan (unsplash/ Grant Davies)

GORAJUARA –Gerhana bulan dalam bahasa Arab disebut “khusuf”. Saat terjadi fenomena gerhana bulan kita biasanya sebagai umat muslim disunahkan untuk mengerjakan shalat sunah dua rakaat atau shalat sunah khusuf.

Shalat sunah ini terbilang sunah muakkad ( sunah yang dianjurkan).

و) القسم الثاني من النفل ذي السبب المتقدم وهو ما تسن فيه الجماعة صلاة (الكسوفين) أي صلاة كسوف الشمس وصلاة خسوف القمر وهي سنة مؤكدة

Artinya, “Jenis kedua adalah shalat sunah karena suatu sebab terdahulu, yaitu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah yaitu shalat dua gerhana, shalat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109).

Baca Juga: Dijodohkan Fans dengan Asnawi, Fuji Masih Dekat dengan Keluarga Thoriq Halilintar? Ini Buktinya

Shalat gerhana disyariatkan pertama kali pada tahun ke-5 hijrah, yakni ketika terjadi gerhana bulan total pada malam Rabu 14 Jumadal Akhirah 4 H, bertepatan dengan 20 November 625 M.

Sejak disyariatkannya shalat gerhana, 14 Jumadal Akhirah 4 H/20 November 625 M sampai Rasulullah SAW wafat pada hari Senin Legi, 14 Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni 632 M terjadi 3 kali gerhana matahari dan 5 kali gerhana bulan.

Menurut riwayat, Rasulullah SAW wafat tanggal 12 Rabi’ul Awal. Lebih detailnya gerhana yang terjadi dalam kurun waktu tersebut berdasarkan perhitungan hisab tadqiqi,

Sejak disyariatkannya shalat gerhana sampai beliau wafat, Rasulullah SAW melakukan shalat gerhana hanya dua kali. Yang pertama saat gerhana bulan, 14 Jumadil Akhirah 4 H yang bertepatan dengan 20 November 625 M dan yang kedua saat gerhana matahari, 29 Syawal 10 H yang bertepatan dengan 27 Januari 632 M.

Namun di dalam kitab Syarah Shahihul Bukhari Li Ibnil Bathal disebutkan bahwa Rasulullah SAW shalat gerhana beberapa kali.

Baca Juga: Final Attack On Titan: Terungkap Durasi Episode dan Jadwal Rilis dari Akhir Season Shingeki No Kyojin

Jamaah shalat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum sebagai jamaah shalat Id. Sedangkan imamnya dianjurkan adalah pemerintah atau naib dari pemerintah setempat.

Sebelum shalat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB