Jangan Salah Memahami Kualitas dan Produk Pendidikan

photo author
- Senin, 26 September 2022 | 22:53 WIB
Tim Perumus Riset Malcolm Baldridge Kerjasama AKSI, PANDI, Para Ahli Manta Pegawai BUMN, dan Orprof (GoraJuara.com/dok AKSI)
Tim Perumus Riset Malcolm Baldridge Kerjasama AKSI, PANDI, Para Ahli Manta Pegawai BUMN, dan Orprof (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Saya pikir dari semua pelaku pendidikan, kepala sekolah atau guru perlu memahami dengan cermat apa itu kualitas dan produk pendidikan.

Diskusi dengan ahli manajemen dari eks pegawai BUMN ternama di Indonesia sangat menarik. Perlu disimak oleh pelaku dan pemerhati pendidikan.

Kepala sekolah dan guru dalam istilah perusahaan seperti produsen yang menghasilkan produk. Sedangkan orang tua dan siswa adalah konsumen. 

Baca Juga: Perubahan Paradigma Menjadi Seorang Guru Merdeka

Produk dan kualitas pendidikan akan dirasakan oleh orang tua dan siswa. Sebagai produsen kepala sekolah dan guru akan menciptakan produk-produk pendidikan. 

Kemudian produk pendidikan ini akan dijual kepada orang tua dan siswa, dengan sejumlah bayaran. Untuk itulah lahir standar minimal biaya pendidikan. 

Namun demikian, pernahkah kita bertanya apa bentuk dari produk pendidikan yang ditawarkan? Dan bagaimana kita melihat kualitas dari produk pendidikan tersebut?

Baca Juga: Kerjasama PANDI dan AKSI, Mengembangkan Alat Ukur Malcolm Baldridge

Dalam diskusi yang dihadiri tim ahli dari mantan pegawai BUMN, PANDI, dan perwakilah guru, kepala sekolah, organisasi profesi IGI, AKSI, Forum Komite Sekolah, diperoleh kesepakatan.

Produk pendidikan adalah program dan layanan pendidikan. Produk pendidikan adalah program-program pendidikan yang ditawarkan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional. 

Sedangkan kualitas dari produk tersebut diukur dari proses layanan selama program tersebut dilaksanakan. Maka dari itu kualitas produk pendidikan dilihat dari hasil asesmen pada layanan. 

Baca Juga: Cara Menabung Saham Dengan Uang Receh 5000 Rupiah

Sementara, hasil dari pendidikan berupa perolehan juara, daya serap lulusan, bukan sebagai ukuran kualitas tetapi sebagai alat evaluasi terhadap proses layanan. 

Para pemangku pendidikan, orang tua, siswa, sering terjebak, melihat kualitas pendidikan secara parsial dari perolehan juara, lulusan, dan rangking. Aspek ini bukan ceminan kualitas pendidikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB