GORAJUARA - Implementasi kurikulum merdeka belajar, menuntut semua warga sekolah untuk mandiri belajar. Upaya pendidikan perlu kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan masyarakat.
Sodik Mujahid Anggota DPR RI Komisi X mengatakan upaya pendidikan adalah gerakan bersama. Gerakan untuk mewariskan budaya-budaya hidu positif yang berkembang di masyarakat.
Selain itu, pendidikan juga upaya bersama untuk membudayakan hidup religius menjadikan Tuhan sebagai tempat satu-satunya bergantung.
Baca Juga: Tantangan Paling Berat Dunia Pendidikan Adalah Mendidik Karakter
Kegiatan sunatan berjamaah, yang dilaksanakan Relawan Peduli Pendidikan Indonesia (RAPPI) berkolaborasi dengan berbagai pihak adalah upaya gerakan pendidikan.
Dalam hal ini SMAN 15 Bandung ikut berkontribusi kegiatan sunatan berjamaah dalam upaya menghadirkan kegiatan masyarakat menjadi bagian pendidikan karakter kepedulian sosial.
Di masa mendatang, Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang punya kepedulian sosial tinggi. Sekolah punya tanggung jawab besar untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Pembelajaran Proyek, Membimbing SIswa Sukses Melalui Investasi
SMAN 15 Bandung, memiliki program-program pendidikan karakter unggul untuk menyiapkan generasi emas di masa mendatang.
Program tersebut antara lain, shalat lima waktu full time, dan gerakan 12 rakaat dhuha. Sedekah sehari seribu, investasi pasar modal, baca 27 buku per tahun, internet produktif, dan hafidz Al Waqiah.
Populasi jumlah penduduk Indonesia 270 juta bisa jadi kekuatan bangsa, jika diiisi manusia-manusia religius dan punya kepedulian tinggi.
Toto Suharya Kepala SMAN 15 Bandung, menghadrikan kolaborasi kegiatan sosial di sekolah adalah upaya untuk mewujudkan gerakan pendidikan karakter bersama masyarakat.***