GORAJUARA - Dari sepatu guru bisa jadi pelajaran bagi siswa. Belajar untuk siswa pada tahap dasar belajar dengan melihat, untuk siswa sekolah menengah belajar dengan melihat dan berpikir.
Metode mengajar guru adalah memperlihatkan, memberi gagasan, dan menyemangati. Bukan tanggung jawab guru, mengubah karakter baik atau buruk siswa.
Tanggung jawab mengubah siswa jadi baik atau buruk adalah tugas Allah. Dijelaskan di dalam Al Quran, Allah yang memberi petunjuk. Manusia tidak punya daya dan upaya memberi petunjuk.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Berlakukan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi Mulai 2022 Ini
Sekali lagi, tugas guru hanya memperlihatkan contoh, menyampaikan gagasan, dan menyemangatinya. Sebagaimana tugas para Nabi dan penerusnya di masa lalu.
Sepatu adalah alat sehari-hari yang selalu dipakai guru. Sepatu dengan berbagai macam desain bisa menjadi gaya hidup tersendiri. Bahkan ada orang yang harga dirinya di sepatu.
Harga sepatu bisa puluhan sampai ratusan juta. Padahal semakin mahal harga sepatu, ketika dipakai tidak ada bedanya dibanding sepatu murah.
Baca Juga: Diklat Program Sekolah Penggerak, Ternyata Isinya Cuma Ini...
Model sepatu, bahan dasar pembuatan sepatu, bisa menajdi gaya hidup. Semakin langka bahan dasar sepatu semakin mahal harganya dan menyimpan gengsi pada pemakainya.
Pendidikan bukan memberi contoh siswa bagaimana mengikuti fashion sepatu, bukan untuk membeli harga sepatu, bukan pula melihat bahan dasar sepatu.
Pendidikan mengajarkan pada siswa untuk memakai sepatu sesuai dengan fungsi. Berfungsi untuk melindungi kaki dari panas, benda tajam, dan kotoran.
Baca Juga: Mengapa PPDB Pakai Zonasi...Ini Penjelasannya...
Fungsi utama dari sepatu adalah melindungi kaki tetap bersih. Sepatu yang bersih mencerminkan kepribadian dari pemakainya.
Sepatu guru bisa jadi pendidikan karakter pelajar Pancasila untuk siswa. Guru dapat menampilkan sepatu sederhana, dengan desain menarik, dan harga terjangkau.