GORAJUARA - FKIP Unpas garap serius mahasiswa calon guru. Unpas sudah merespon permasalahan lapangan tentang kritikan-kritikan masyarakat tentang kualitas guru.
Rendahnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kelas, merupakan tamparan bagi lembaga-lembaga yang dikenal menyediakan tenaga guru.
Baca Juga: Kekeluargaan Harga Mati, Sekolah Ku adalah Surga Ku
Survey PISA dari tahun 2000 s.d 2018 jalan di tempat, menjadi bukti kompetensi guru-guru perlu ditingkatkan. FKIP Unpas sudah merespon dengan melibatkan mahasiswa dengan observasi lapangan sebelum terjuan praktek lapangan.
Mahasiswa diajarkan untuk mengenal manjemen pembelajaran, pelaksanaan, target, dan evaluasi program. Observasi dilakukan secara berkelompok untuk memontret apa saja yang terjadi di sekolah.
Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Berkarakter Entrepreneur, Di Abad 21 Tetap Menjadi Teladan
Hasilnya, mahasiswa calon guru akan mempresentasikan hasil observasinya di depan dosen pembinana dan teman-temannya. Presentasi berupa temuan-temuan lapangan kemudian akan jadi program mahasiswa untuk mempersiapkan praktek lapangan.
Toto Suharya, Kepala SMAN 15 Bandung, juga Sekjen DPP AKSI mengatakan model observasi sebelum praktek lapangan, merupakan ide cemerlang. Diharapkan mahasiswa calon guru bisa mengenal langsung apa yang dibuthkan sekolah.
Baca Juga: Ayo Kuliah Singkat dari Ki Hajar Dewantara, Isinya Daging Semua.
Mahasiswa calon guru, sebelum masuk suatu sekolah mereka harus mengenal dulu apa yang terjadi, dan update ilmu pembelajaran yang sedang dikembangkan di sekolah.
Jika mahasiswa memahami apa yang terjadi di sekolah, mereka bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Kehadiran mahasiswa praktek mengajar tidak mengganggu program sekolah.
Baca Juga: Ibu Suyinah Beberkan Kinerja Wali Kelas, Wali Kelas Ibu Bapak Kandung Kedua Siswa
Hana Suhana, Wakasek Kurikulum SMAN 15 Bandung, menguatkan bahwa observasi lapangan yang dilakukan mahasiswa FKIP Unpas merupakan langkah tepat. Mahasiswa bisa buat perencanaan program, sebelum terjun ke lapangan.
Dari beberapa pengalaman, ada mahasiswa praktek mengajar tidak mengenal empat kompetensi guru. Gagal paham teori kognitif dan msikin pengetahuan tentang penyusunan soal-soal evaluasi HOTS.