profil

Dunia Pertanian Mulai Ditinggalkan Generasi Milenial

Senin, 16 Agustus 2021 | 08:00 WIB
Kepala SMK PP Negeri Kutacane Aceh, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Muhammad, SP.,MP., (Foto Pribadi Muhammad)

GORAJUARA.com - Minat kaum milenial terhadap dunia pertanian semakin menurun. Salah satu penyebabnya mindset mereka tergerus budaya perkotaan, dan lebih memilih bekerja di sector nonformal. Padahal sektor pertanian membuka peluang kerja yang lebih menjanjikan.

Menurut Kepala SMK PP Negeri Kutacane Aceh, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, Muhammad, SP.,MP., lunturnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian, karena mulai hilangnya rumah tangga tani.

“Padahal Indonesia merupakan negara agraris. Bahkan, akses pendidikan di bidang pertanian memberikan peluangnya besar, dan desa juga mengharapkan kehadiran pemuda tani. Sebab usia petani saat ini rata-rata sudah di atas 50 tahun ke atas,” kata Muhammad kepada Gorajuara.com, Minggu (15/8/2021).

Kondisi ini, jelas Muhammad, menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mendorong, dan menumbuhkan minat para generasi milenial yang memiliki akses di bidang pertanian untuk bekerja sesuai dengan bidang kompetensi keahlian.

Dalam upaya menumbuhkan minat pemuda desa dalam bidang pertanian, SMK PP Negeri Kutacane Aceh, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh memberikan peluang bagi pemuda desa untuk menempuh pendidikan di bidang pertanian.

Selain membuka peluang pendidikan dalam bidang pertanian, urai Muhammad, memberikan kesempatan untuk menjadi wirausaha muda pertanian, sesuai dengan anjuran pemerintah melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).

Melalui program PWMP ini diharapkan akan menumbuhkan wirausaha muda pertanian, terutama hasil lulusan SMK PP Negeri Kutacane. “Alhamdulillah kami pada tahun 2020 telah menerima bantuan PWMP sebanyak 4 kelompok. Sebelumnya pada tahun 2019 juga mendapat bantuan PWMP sebanyak dua kelompok,” kata Muhammad.

Setiap kelompok dalam program PWMP, menurut Muhammad, diberikan modal usaha senilai Rp 15 juta dari Badan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian.

“Sehingga diharapkan melalui program PWMP para siswa bisa menjadi agrisociopreneur atau pengusaha pertanian, sekaligus mampu sebagai pengerak dalam menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Muhammad membeberkan, program PWMP yang dilaksanakan di SMK PP Negeri Kutacane para siswa dibimbing oleh guru wirausaha dalam berwirausaha jagung, sayur-sayuran dan tanaman hias secara hidroponik.

Bantuan PWMP pertama tahun 2019, sebut Muhammad, berkat kerja keras para wirausahawan muda pertanian sekolah yang berada dibawah bimbingan Distamben Aceh telah berhasil berwirausaha jagung dan sayur-sayuran.**

Tags

Terkini

Sisi Lain dari Pencipta Lagu Syukur

Rabu, 17 Agustus 2022 | 23:00 WIB

Kisah Inspiratif Joyana, Anak Yatim Berprestasi

Kamis, 2 Juni 2022 | 19:39 WIB

Profil Bupati Bogor Ade Yasin yang Kena OTT KPK

Rabu, 27 April 2022 | 20:51 WIB