GORAJUARA - Beni Bunyamin adalah guru Sejarah di SMAN 1 Ciracap Sukabumi Selatan. Sebelum program guru penggerak dan merdeka belajar louncing, dirinya sudah merdeka duluan.
Edan! program-program pendidikan karakter yang digagasnya selalu membawa dampak pada masyarakat. Program-program pendidikan karakter dikembangkan dengan metode proyek.
Baca Juga: FKIP Unpas Garap Serius Calon Guru, Mahasiswa Lakukan Obervasi Sebelum Praktek Lapangan
Program pendidikan pencinta alam, yang dibinanya tidak hanya melatih survival di alam terbuka tapi melatih kepedulian sosial. Program Bedah 99 Rumah Jompo telah menyelesaikan 40 rumah lebih.
Semuanya dikerjakan bersama siswa pencinta alam, dengan melibatkan masyarakat. Beni Bunyamin mengatakan, program bedah 99 rumah selain membantu para jompo, juga membangkitkan semangat gotong royong masyarakat yang mulai pudar.
Baca Juga: Kekeluargaan Harga Mati, Sekolah Ku adalah Surga Ku
Program bedah 99 rumah jompo tidak pernah gunakan proposal untuk mohon bantuan dana. Dana yang dikumpulkan murni dari kepedulian orang-orang yang ingin membantu para jompo.
Beni Bunyamin juga sangat peduli pada anak-anak yatim. Untuk pendidikan anak-anak yatim, Beliau punya ide edan lagi. Membangun pesantren dengan konsep tradisi sunda, Islam, dan menyatu dengan alam.
Baca Juga: Ibu Suyinah Beberkan Kinerja Wali Kelas, Wali Kelas Ibu Bapak Kandung Kedua Siswa
Di atas lahan tanah pribadinya, pertama kali beliau mendirikan masjid. Kemudian rumah-rumah santri disediakan dengan konsep rumah panggung adat sunda.
Rumah-rumah panggung unik untuk santri diberi nama guru-guru tasawuf legendaris di tatar nusantara. Syeh Siti Jenar, Syeh Abdul Qadir Jailani, Imam Syafii dan sebagainya.
Baca Juga: Janji Korps Pegawai Republik Indonesia, Mementingkan Kepentingan Negara
Edannya lagi, beliau membangun pesantren dengan dan bantuan seadanya dan dana pribadi. Modal besar yang dimilikinya, keyakinan bahwa Allah menghendaki setiap kehendak-kehendak baik hambanya.
Kekuatan spirtiual Beni Bunyamin terasah dengan ujian-ujian besar yang dihadapinya, dan kedekatannya dengan anak-anak yatim. Ngaji rasa melahirkan pikiran-pikiran suci.