GORAJUARA - Yayan Suryana untuk pertama kali diangkat menjadi Kepala SMAN 30 Garut. Sekalipun tempat tugasnya jauh dari rumah, Beliau nikmati dengan penuh pengabdian.
Pertama kali datang ke SMAN 30 Garut, Beliau langsung melakukan inovasi program berfokus pada penataan Sarana Prasarana. Kondisinya sangat membutuhkan penataan.
Baca Juga: SMAN 1 Cipatat Bandung Barat Go Green, Gerakan One Person One Plant
Lingkungan belajar yang nyaman sangat mendukung pada terciptanya prestasi siswa. Kenyamanan belajar didukung oleh tata letak, desain Lingkungan Sekolah yang rapi dan tertata.
Upaya yang dilakukan Yayan adalah melakukan pengecetan seluruh eksterior kelas. Untuk melakukan pengecetan, Beliau sangat selektif memilih warna.
Baca Juga: Mas Menteri Apresiasi Program DPP AKSI, Publikasi 1000 Praktek Baik dari Sekolah
Panduan warna harus diperhatikan dengan baik karena warna mengandung filosofi dan efek pada kreatifitas. Paduan warna eksterior kelas juga harus enak dipandang mata.
Warna cat dinding harus disesuai dengan psikologi perkembangan siswa. Untuk siswa SMA tentu dipilih warna warna yang tidak terlalu terang, untuk meredam gejolak jiwa siswa SMA.
Yayan dengan apik memilih warna biru tua digabung biru muda. Warna biru memberi efek psikologi kreatif dan tampil elegan pada siswa.
Baca Juga: Sadhar Nama Upaya Toleransi Umat Beragama Ala SMAN 2 Kuta Selatan Bali
Selain itu, ada yang unik dilakukan Yayan Suryana, yaitu membuat saung kahirupan yang ditempatkan di taman sekolah. Sebagai tempat aktivitas belajar bagi siswa.
Saung ini terlihat rapi, mungil, dan memberi kesan lingkungan sekolah simple dan modern. Saung Kahuripan dipilih secara apik melalui pencarian di internet.
Baca Juga: Mestakung Ternyata Rahasia Sukses Prof Yohanes Surya
Saung adalah Gazebo dan Kahirupan adalah kehidupan. Filosofinya sekolah harus memiliki tempat aktivitas kekinian, instagramable. Tempat literasi dan diskusi. Jumlah saung akan terus ditambah.