GORAJUARA - Merdeka Belajar adalah kebebasan bagi siswa dalam kontek belajar. Merdeka Belajar adalah kebebasan dalam merencanakan pembelajaran.
Pemahaman kita para pendidik harus diubah mengikuti prinsip dalam Merdek Belajar. Dalam prinsip Merdeka Belajar, kegiatan belajar bisa dikemas dalam berbagai macam cara.
Kegiatan belajar bisa melibatkan Tripusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam prinsip Merdeka Belajar pembelajaran bisa dikemas kolaboratif dalam berbagai cara.
Baca Juga: Naura Firsya Nugraha Siswi Petualang...
Salah satunya kegiatan Roadshow yang dilaksanakan oleh produk minuman. Produk minuman tertentu melakukan Roadshow untuk lomba angklung dengan mengadakan kegiatan di sekolah-sekolah.
Kegiatan ini bisa dirancang sebagai pembelajaran kolaboratif dengan berbagai tujuan yang dirancang oleh guru-guru. Ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam Merdeka Belajar.
Pertama, tema apa yang akan diangkat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan Roadshow misalnya akan mengangkat budaya daerah yaitu lomba Angklung. Ini berkaitan dengan budaya lokal.
Baca Juga: Mengapa di Negara Barat Warganya Melakukan Hubungan Seks Bebas??
Tema yang dikemas harus relevan dengan jiwa zaman sekarang, dan kontekstual dengan lingkungan dimana siswa hidup keseharian.
Kedua, pengetahuan apa yang akan didapat oleh anak-anak dari kegiatan ini? Pengetahuan yang di dapat anak-anak harus bermanfaat.
Ketiga, pengetahuan yang diterima siswa harus berguna dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pengetahuan yang dimiliki siswa akan menjadi ketermapilan hidup.
Baca Juga: Saling Menghakimi Antara Budaya Barat dan Timur...
Setelah tiga kriteria dipahami, guru dapat mengidentifikasi tema, pengetahuan, dan keterampilan apa, yang bisa didapat dari kegiatan Roadshow. Kriteria akan menjadi alat evaluasi belajar.
Dalam kegiatan Roadshow bisa dikemas kegiatan kegiatan presentasi siswa yang tidak memerlukan alat-alat khusus, misalnya lomba pidato, membaca puisi, akustik, dll.