5. Juara Paling Kreatif Anggi Putriani perwakilan SMKS Putra Nasional Cibodas, Kabupaten Bandung Barat kategori Modelling.
Baca Juga: Siapkan Uang Pas saat Beli Tiket Museum Gedung Sate Bandung, Ternyata Ini Alasannya
Para juara berhak mendapatkan trophy dari Majalah “Sekolah JUARA”, beasiswa Sarjana (S1) “Bakti Sangga Buana” full dari Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, sertifikat serta uang pembinaan dari bank bjb.
Ketua Umum DPP Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI), Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Pesona Kreativitas Siswa bukan hanya sekedar ada, tetapi ingin mengambil sisi-sisi lain yang tidak terwadahi oleh dinas pendidikan secara formal.
“Jadi ada beberapa mata lomba yang tidak ada lombanya kami wadahi, karena itu ada potensi-potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya di bidang modelling. Bidang modelling ini juga bisa menemukan masa depan juga,” katanya.
Sebanyak 30 finalis yang mengikuti grand final Pesona Kreativitas Siswa, jelas Asep, adalah siswa terbaik dan sudah menjadi juara.
Asep berharap, kegiatan ini terus ada dan diminati siswa, karena menjadi bagian dari upaya untuk mengangkat potensi, serta dalam menuju Generasi Emas 2045 mendatang.
Baca Juga: Prediksi One Piece 1120: Robot Raksasa Bantu Bajak Laut Topi Jerami, Gorosei Bakal Bikin Heboh Dunia
Dalam kesempatan tersebut, Asep juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Universitas Sangga Buana YPKP Bandung yang telah memberikan beasiswa sarjana secara full kepada para juara Pesona Kreativitas Siswa.
“Terimaka kasih kepada USB YPKP yang telah mensupport kegiatan Pesona Kreativitas Siswa dengan beasiswa sarjana. Kepada para juri terimakasih yang telah melakukan roadshow ke beberapa daerah tanpa mengenal lelah,” pungkasnya.
Kepala Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dr. Firman Oktora, S.Si.,M.Pd., sangat mengapresiasi kegiatan Pesona Kreativitas Siswa 2024 yang digagas AKSI bersama mitra-mitranya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat luar biasa dalam upaya membangun kreativitas siswa, terutama anak-anak yang pada saat ini berusia 15 sampai 19 tahun. “Ini adalah usia yang nanti pada 20 tahun kemudian akan menjadi usia produktif,” ujarnya.
Jika kita bicara generasi emas, tandas Firman, Indonesia maju tahun 2045 berarti usia anak-anak yang kali ini antara 36-39 tahun adalah usia-usia produktif Oleh karena itu, dimulai pada saat ini kesempatan bagaimana siswa-siswa ini belajar dan berkreativitas.
Kreativitas, jelas Firman, berangkat dari adanya keterbatasan dan bagaimana kita bisa melihat permasalahan dengan berbagai sudut pandang, sehingga membuat siswa bisa kreatifitas yang diaktualisasikan dengan berbagai macam hal, bisa dalam bentuk seni, sains, olahraga, itu menjadi salah satu implementasi bagaimana kita menuangkan kreativitas.