GORAJUARA - Kasus bullying yang dilakukan anak-anak pelajar perlu penanganan khusus. Sanksi hukum mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Namun demikian, jangan memandang kasus bullying dari pelanggaran hukum semata, tetapi harus menjadi bahan refleksi untuk semua pihak tentang peran pendidikan untuk anak-anak kita.
Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Ketua Umum DPP AKSI mengatakan “kasus bullying sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah sebagai salah satu dosa besar pendidikan”. Penindasan yang masih terjadi harus menjadi tantangan bagi dunia pendidikan.
Baca Juga: Semakin Tinggi Pendidikan Literasi Saham Semakin Rendah...
Dunia pendidikan bukan tanggung jawab sekolah semata, tetapi tanggung jawab semua. Ada tri pusat pendidikan yang harus berkolaborasi yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Berdasarkan pengamatan, Dr. Toto Suharya, S.Pd. MPd. “anak-anak yang melakukan penyimpangan dalam prilaku, sering terdeteksi mereka kurang taat dalam menjalan ajaran agama.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama melaksanakan program pendidikan karakter religius, anak-anak yang tidak disiplin beribadah cenderung melakukan prilaku sesuai norma.
Baca Juga: Literasi Nabung Saham di SMA Perlu Ditingkatkan...
Pencurian, perkelahian, bullying, bolos sekolah, malas belajar, kurang motivasi, dan kurang disiplin, prilaku itu terdeteksi pada anak-anak yang tidak disiplin melaksanakan ibadah.
Menurut Dr. Toto Suharya, S.Pd. M.Pd, Sekjen DPP AKSI, program keagamaan sebenarnya sangat dibutuhkan di abad ini. Program keagamaan dalam bentuk membiasakan disiplin ritual berdoa atau shalat dapat menjadi pilihan.
Menurut Toto, selama melaksanakan program ini, tingkat kenakalan anak-anak dapat diminimalisir dan dikendalikan. Program keagamaan juga perlu melibatkan orang tua di rumah.
Baca Juga: Selamat Jawa Barat Juara...Investor Terbanyak...
Selama di rumah, orang tua dapat ikut serta dalam kegiatan doa atau shalat anak-anak agar tetap disiplin. Perhatian orang tua di rumah terhadap program di sekolah sangat dibutuhkan.
Rata-rata orang tua di rumah yang mempunyai kepedulian terhadap program keagamaan di sekolah, selalu menunjukkan keberhasilan dalam mengendalikan prilaku anak-anaknya.