GORAJUARA - Di abad 21 sekarang tidak ada lagi sekolah favorit. Semua sekolah dituntut untuk menjadi sekolah favorit karena mampu menghasilkan anak-anak mandiri.
Sekolah favorit tidak lagi terhitung berapa siswa yang berprestasi secara akademik. Sekolah favorit saat ini dilihat dari sekolah mana yang memiliki program-program bermanfaat bagi siswa.
Sekolah tidak lagi mendorong anak-anak ke sekolah setinggi-tingginya. Sekolah saat ini mendorng anak-anak untuk menjadi manusia-manusia pembelajar sepanjang hayat.
Anak-anak yang sudah memiliki kemauan belajar sepanjang hayat, mereka bisa terus belajar tanpa harus masuk dalam lembaga pendidikan.
Sekolah saat ini fokus bagaimana memberi dorongan kepada siswa untuk terus belajar mandiri, dengan membantu mereka menemukan bakat-bakat yang dimilikinya.
Misalnya, anak-anak yang sudah menemukan bakat dan minatnya, mereka mau belajar sendiri tanpa harus terikat dengan lembaga pendidikan.
Anak yang sudah menemukan bakatnya mereka bisa terus belajar mandiri dengan memanfaatkan media teknologi informasi. Bakat yang dimilikinya bisa terus dikembangkan secara mandiri.
Guru-guru yang bisa membimbing anak-anak tidak lagi harus terikat dengan guru dan murid seperti di sekolah. Guru-guru yang bisa dijadikan mentor anak-anak bisa dari mana saja.
Seorang anak SMP bisa belajar menjadi penjual barang grosir belajar di internet, tanpa harus ada perintah dari guru atau karena program dari sekolah.
Seorang anak SMP mau belajar karena ada tujuan hidup dan bakat yang dimilikinya. Dengan kemandiriannya dalam belajar, siswa SMP bisa produktif punya skill dan berpenghasilan.
Jadi keberhasilan siswa saat ini tidak ditentukan oleh dimana dia belajar, tetapi sejauh mana anak-anak bisa menemukan kemampuan dirinya dari kemandiriannya dalam belajar.
Di abad 21 ini, tidak begitu penting anak-anak belajar di sekolah mana, tapi hal terpenting di abad 21 ini adalah apakah anak-anak sudah punya komitmen yang tinggi untuk meraih cita-citanya.
Guru-guru inspiratif bisa mereka temukan di mana saja oleh siswa, tanpa harus datang dari sekolah. Guru-guru inspiratif bisa saja datang dari teman, tetangg, dan orang asing.
Di abad 21 tidak lagi disangkal dari masa asal sekolah, tetapi yang akan selalu dipertanyakan adalah punya kemampuan apa?***
