GORAJUARA - Film berjudul "The Journey Angklung Goes to Europe" bisa jadi pelajaran untuk anak-anak remaja. Film ini disusun berdasarkan dokumen perjalanan selama sebulan ke Eropa.
Kepala KCD Wilayah VII Dr. Ai Nurhasan, M.Si, berkenan hadir untuk mengapresiasi. Menurut beliau, film ini sangat inspiratif banyak contoh karakter yang dapat ditiru oleh anak-anak sekolah.
Dr. Ai Nurhasan mengatakan, "kisah perjalanan ke Eropa selama kurang lebih satu bulan, dengan membawa rombongan 35 orang bukan hal mudah".
Baca Juga: 5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.
Dalam perjalanannya tentu banyak suka dan dukanya. Dalam film bisa dilihat bagaimana anak-anak yang masih usia belasan tahun berjuang bukan untuk dirinya tapi atas nama bangsanya.
Penonton ada yang ikut menangis ketika hasil yang diinginkan ternyata tidak tercapai. Namun ada kalanya penonton semangat ketika tujuan mempekenalkan angklung ke Eropa sudah terncapai.
Dr. Toto Suharya, M.Pd. Sekjen DPP AKSI, sangat merekomendasikan film perjalanan angklung ke Eropa ini untuk ditonton anak-anak sekolah. Banyak kisah dan pelajaran dari film ini.
Baca Juga: Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Banyak Akronim...Semarak Karya BBGP Provinsi Jawa Barat
Film ini mengisahkan bagaimana karakter seseorang untuk bisa mencapai tujuan hidupnya. Kang Maulana yang menjadi produser film ini telah berhasil membimbing tumbuhnya karakter anak-anak.
Sikap gotong royong, kerjasama tim, daya tahan tubuh dan mental, sangat diuji. Perjalanan pesawat sampai 20 jam membutuhkan kesehatan fisik dan mental untuk sampai ke Eropa.
Pengalaman anak-anak angklung ke Eropa dapat menjadi pelajaran berkesan bagi anak-anak lainnya untuk belajar dari kisah mereka. Anak-anak harus banyak diperkenalkan kisah-kisah ini.
Baca Juga: Guru Biologi Mengajarkan Tentang Kehidupan...Membasmi Jentik Nyamuk Dengan Daun Mangga.
Angklung sebagai budaya Jawa Barat warisan dunia harus terus kita perkenalkan dan diwariskan turun temurun. Angklung menjadi alat diplomasi Indonesia di dunia internasional.
Permainan angklung yang membutuhkan banyak pemain dan kekompakkan menjadi ciri budaya Jawa Barat yang mencerminkan orang Indonesia cinta damai dan suka bergotong royong.***