Hakikat Kemerdekaan

photo author
- Senin, 15 Agustus 2022 | 22:30 WIB
Ilustrasi kemerdekaan Republik Indonesia. (Gorajuara/ dok: Utaratimes)
Ilustrasi kemerdekaan Republik Indonesia. (Gorajuara/ dok: Utaratimes)

GORAJUARA - Tahukah teman-teman bahwa Islam mengajarkan kemerdekaan, mengajarkan merdeka?

Apa buktinya?

Buktinya, Islam mengajarkan kita untuk berlepas diri dari keyakinan, penyembahan sesembahan-sesembahan yang sudah menjadi adat istiadat nenek moyang dan mendarah daging.

Bahkan di awal-awal munculnya Islam, banyak kisah teladan dari para sahabat Rasulullah yang menghadapi tantangan ketika mereka masuk Islam.

Baca Juga: Puisi Yang Bisa Membuat Merinding! Cocok Untuk HUT Kemerdekaan RI ke 77

Ada sahabat yang diancam oleh ibunya. Ibunya akan bunuh diri, jika si sahabat tidak kembali ke agama nenek moyang. Dengan penuh sopan santun ia mengatakan, “Maaf ibu, jika ibu mempunyai nyawa sebanyak seribu dan nyawa ibu keluar satu persatu dari tubuh, maka saya tidak akan meninggalkan agama yang hak ini.”

Mengikis habis kepercayaan pada tahayul dan khurafat. Mengikis habis segala yang merendahkan akal dan merubahnya menjadi kepercayaan pada Allah, Pencipta segala sesuatu. Dan, penyembahan kepada Allah yang merupakan Pencipta segala sesuatu adalah penyembahan yang memuliakan dan menempatkan akal pada tempatnya.

Ada lagi bukti yang lain?

Bukti yang lain dari sisi syari’at. Berbagai kebiasaan buruk, berbagai maksiat yang dilakukan di masa jahiliyah, bisa ditinggalkan setelah memeluk Islam. Minum minuman memabukkan –salah satu contohnya- sudah menjadi habit di masa jahiliyyah, bahkan di masa Islam (sebelum ayat pengharaman khamar turun). Hampir seluruh penduduk Madinah biasa mengonsumsi khamar.

Baca Juga: Daftar Promo 17 Agustus 2022 HUT RI ke 77 Ada McD, J.CO, KFC, Hokben, A&W : Diskon Gede-gedean

Tapi begitu ayat pengharaman khamar turun, seluruh persediaan khamar ditumpahkan. Sehingga di dalam Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat) dikisahkan kota Madinah banjir dengan khamar.

Bukankah bisa melepaskan diri dari sebuah habit buruk sama dengan memerdekan diri dari perbuatan buruk?

Masih ada ga bukti lainnya?

Islam mengajarkan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Andai saja ajaran Rasulullah saw ini dipakai oleh para pengangguran, para generasi muda, tentu mereka tidak akan berpangku tangan. Karena ingin menjadi pihak yang memberi dan bukan pihak yang meminta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini