Kasus Kekerasan di Sekolah Nam Joo Hyuk, Hanya Ada Korban dan Tidak Ada Pelaku

photo author
- Selasa, 5 Juli 2022 | 17:55 WIB
Kasus Kekerasan di Sekolah Nam Joo Hyuk, Hanya Ada Korban dan Tidak Ada Pelaku... (Gorajuara.com/Instagram Nam Joo Hyuk @skawngur)
Kasus Kekerasan di Sekolah Nam Joo Hyuk, Hanya Ada Korban dan Tidak Ada Pelaku... (Gorajuara.com/Instagram Nam Joo Hyuk @skawngur)

Gorajuara.com,-Aktor Nam Joo-hyuk membantah tuduhan 'kekerasan seksual' di sekitar mereka, tetapi sebuah pengungkapan muncul lagi. 

Situasi yang tidak nyaman dengan korban tapi tanpa pelaku. Pihak Nam Joo-hyuk, yang telah membantah setelah dua jam sejak pengungkapan pertama muncul, tetap diam dalam serangkaian pengungkapan dan kecurigaan.

Masa lalu, yang hanya bisa bergantung pada kesaksian, sering kali berbeda dengan penilaian masyarakat. 

Baca Juga: Nagita Slavina Sibuk Pilih MPASI Buat Rayyanza, Simak 5 Mitos Pemberian Makanan untuk Si Kecil

Pendapat yang berlaku adalah bahwa itu adalah rumor di antara masyarakat tentang tanggapan keras Nam Joo Hyuk terhadap 'tidak berdasar' dan 'pidana kriminal', namun opini publik terguncang saat korban kedua muncul.

Pernyataan korban menyentuh hati masyarakat bahwa dia mengeluh ketidakadilan meskipun ada pertempuran hukum dengan agensi terkenal. 

Selain itu, foto kelulusan yang Nam Joo-hyuk tunjukkan saat ia berpura-pura menjadi teman sekelasnya.

Baca Juga: Rayakan Hari Bank Indonesia Ke-69, Museum BI Buka Kembali Hingga Adakan Perlombaan TikTok Berhadiah

Kontroversi seputar Nam Joo-hyuk diperkirakan akan menjadi perang jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh klaim si pengungkap aib ini, pembayaran paksa ponsel pintar, dan sparing. 

Selain itu, pendapat lebih terbagi lagi karena tidak ada kekerasan fisik langsung.

Namun, karena masalah kekerasan di sekolah semakin serius, cara mereka mengganggu juga menjadi lebih cerdik. 

Selain kekerasan fisik, kekerasan mental dan psikologis, dan cyberbullying juga harus dilihat dari sudut pandang yang sama.

Baca Juga: Pria Misterius Masuk ke Kantor Polisi Yeosu, Korea Selatan, Tujuh Polisi Bersembunyi di Bawah Meja

Kriteria kekerasan di sekolah masih ambigu. Jika tidak ada bukti dan tidak ada bukti, kita harus mengandalkan kesaksian. 

Oleh karena itu, keasliannya sering ditentukan oleh penarikan wahyu atau pengakuan hati nurani pelaku. Saat ini, remaja juga diajarkan untuk meninggalkan bukti ketika mereka diganggu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jenny Januarita

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini