Depresi dan Sedih Memiliki Perbedaan, Berikut Ini Penjelasannya

photo author
- Rabu, 9 Februari 2022 | 14:30 WIB
Ilustrasi Depresi (Gorajuara/dok: Unsplash/@gadiellv)
Ilustrasi Depresi (Gorajuara/dok: Unsplash/@gadiellv)

GORAJUARA - Deperesi dikatergorikan sebagai gangguan mood seperti perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang berakibat mengganggu aktifitas kita dalam berkegiatan.

Meskipun sering dikaitkan dengan perubahan perasaan seperti sedih, depresi dengan kesedihan atas kehilangan orang yang dicintai atau mengalami kejadian traumatis merupakan hal yang berbeda.

Depresi biasanya melibatkan kebencian pada diri sendiri atau hilangnya keparcayaan pada diri sendiri. Sedangkan sedih biasanya tidak ada faktor tersebut.

Baca Juga: Aleix Espargaro Sambut Uji Coba Pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika dengan Cara Ini

Dalam perasaan sedih biasanya kenangan dari orang yang kita cintai akan menimbulkan emosional pada diri kita.

Sedangkan bila orang mengalami gejala depresi mayor akan bersifat konstan. Orang yang mengalami depresi juga akan berakibat menggangu aktifitas sehari-harinya.

Biasanya itu akan membawa dampak buruk seperti menurunnya produktifitas dan hubungan dengan oran dan mengganggu kesehatan tubuh.

Baca Juga: 5 Kado Valentine untuk pria, Dijamin Langsung Klepek-klepek

Beberapa kondisi yang bisa bertambah buruk karena depresi seperti radang sendi, asma, penyakit kardio vaskular, kanker, diabetes, dan kegemukan.

Perlu digaris bawahi bahwa keadaan sedih pada seseorang merupakan hal yang normal pada kehidupan kita.

Peristiwa yang menjengkelkan dan menyedihkan hampir pasti dialami semua orang. Tetapi bila Anda memanajemen rasa sedih atau putus asa secara teratur makan akan meminimalisir depresi.

Baca Juga: La Liga Spanyol: Kedatangan Erling Haaland Bikin Cemas Striker Real Madrid

Bila Anda mengalami depresi sebaiknya perlu adanya perawatan khusus karena bila dibiarkan depresi akan menjadi kondisi medis serius yang tidak baik bagi Anda dan kesehatan tubuh Anda.

Artikel ini dikutip dari healthline yang ditinjau secara medis oleh Vara Saripalli, Psy.D. - Diperbarui pada 1 November 2021.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini