Kisah Pilu Sang Perokok Pasif Bertemu Sel Mutan Penyebab Kematiannya : Lebih Rentan Terkena Kanker Paru-Paru

photo author
- Kamis, 25 November 2021 | 19:28 WIB
Perokok pasif lebih rentan terkena penyakit kanker paru-paru.*** (Gorajuara/dok: Alodokter.com)
Perokok pasif lebih rentan terkena penyakit kanker paru-paru.*** (Gorajuara/dok: Alodokter.com)


GORAJUARA – Kalian pasti akan kaget kalau faktanya perokok pasif itu lebih berisiko tinggi terkena kanker paru-paru daripada perokok aktif. kok bisa? Seberapa bahaya sih? Terus solusinya bagaimana?

Bahaya asap rokok sejak dulu merupakan pengetahuan umum yang sudah pasti diketahui oleh banyak orang. Bahayanya jelas, dampaknya pun jelas.

Salah satunya adalah kanker paru-paru. Sebuah penyakit penyebab kematian kedua terbesar di Amerika pada tahun 2018! bagaimana di Indonesia?

Baca Juga: Inilah 5 Alasan yang Bikin Kamu Menyerah Saat Belajar

Baca Juga: Simak 5 Tips untuk Mencari Ide

Mari kita coba bermain data disini. Epidemiologi kanker paru seakan menunjukkan eksistensi monster pembunuh kejam, yang terus memimpin hingga saat ini.

Pada tahun 2018 saja, kanker paru-paru dinobatkan menjadi kanker pembunuh nomor satu di Indonesia.

Menurut data Departemen Kesehatan Indonesia, data yang diambil dari Globogan memaparkan, setidaknya ada 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian di tahun 2018 yang disebabkan oleh kanker paru-paru.

Baca Juga: Hujan Deras, Pohon Besar di Jalan Sancang Tumbang Timpa Gerobak

Baca Juga: Tertusuk Paku Berkarat, Perhatikanlah Hal Ini

Data Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalensi kanker paru dari 1,4 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018.

Fakta ini menunjukkan bahwa, kasus kematian dengan kanker paru tidaklah menurun namun justru semakin meningkat!

Beberapa penelitian berusaha menjawab masalah ini dan ditemukan fakta bahwa penyebab utama dari meningkatnya kejadian kanker paru adalah tembakau!

Mirisnya, kematian yang disebabkan tembakau adalah jenis kematian yang sebetulnya bisa dicegah.

Baca Juga: Ini Bukan Kejang Biasa, Tapi Kejang yang Mematikan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini