Dampak Mematikan Begadang : Kenapa Kita Bisa Membedakan Siang dan Malam

photo author
- Rabu, 10 November 2021 | 10:06 WIB
Para pekerja malam berpotensi mengalami sejumlah penyekit akut.*** (Gorajuara/Unsplash @cdx2)
Para pekerja malam berpotensi mengalami sejumlah penyekit akut.*** (Gorajuara/Unsplash @cdx2)

GORAJUARA - Begadang memicu disrupsi parah pada irama sirkadian tubuh.

Disrupsi tersebut memicu kebingungan hebat sel-sel di dalam tubuh kita, dan meningkatkan peluang kematian mendadak.

Lalu, bagaimana nasib pekerja shift?
Pernahkah kalian lebih milih begadang untuk mengerjakan tugas daripada tidur?

Atau menonton drakor dan netflix sampai pagi karena penasaran parah sama episode selanjutnya?

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Edisi 10 November 2021

Atau kerja shift malam yang tidak bisa ditawar dan harus begadang?

Tapi tahukah kamu kalau kebiasaan begadang dan tidur terlalu larut bisa memicu masalah serius, seperti obesitas, diabet, penyakit kardiovaskuler yang dapat mempercepat kematian?

Bahkan ada banyak sekali kasus kematian mendadak akibat terlalu sering begadang.

Untuk memahami itu, kita harus tahu dulu apa itu tidur, siklus tidur, dan irama sirkadian.

Tidur mempunyai suatu siklus, yaitu siklus tidur-bangun yang selalu berulang tiap hari selama hampir 24 jam.

Siklus tersebut diatur oleh suatu sistem yang kita kenal sebagai irama sirkadian.

Baca Juga: Pemkab Bandung Siapkan Anggaran BTT Untuk Penanganan Bencana Alam

Untuk memahami cara begadang merusak tubuh, kita perlu paham dulu apa itu irama sirkadian.

Jadi, tubuh manusia punya kemampuan internal untuk mengukur waktu di dalam tubuh.

Sekarang tanyakan pada dirimu. Bagaimana caramu tahu kalau sekarang itu malam atau pagi?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini