GORAJUARA - Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi protein di pagi hari akan mengurangi mencari makanan ringan sepanjang hari.
Dikutip dari Obesity Week 2022 di Amerika Serikat, tim peneliti dari University of Sydney di Australia membandingkan dan menganalisis korelasi antara asupan protein dan asupan kalori harian dengan memanfaatkan data tentang aktivitas gizi dan fisik 9.341 orang dewasa dengan usia rata-rata 46 tahun.
Para peserta mengisi kuesioner tentang asupan kalori. Peserta mengkonsumsi 43,5% karbohidrat, 30,9% lemak, 2,2% serat, dan 4,3% alkohol, tetapi hanya 18,4% yang mengonsumsi protein.
Baca Juga: Lesti Kejora Ajak Rizky Billar Foto Bareng Geng Arisan, Netizen : Kalau Gua Mah Malu
Hasil analisis menunjukkan bahwa orang dengan tingkat asupan protein tinggi mengonsumsi total kalori per hari.
Peserta yang mengonsumsi protein dalam porsi kecil pada makanan pertama mereka sehari umumnya mengonsumsi lebih banyak makanan ringan.
Mereka lebih banyak mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi, terutama yang mengandung lemak jenuh, gula, garam, atau alkohol.
Baca Juga: Mamat Alkatiri Jelaskan Perbedaan Riffing dan Roasting dalam Stand Up Comedy
Sedangkan peserta yang mengonsumsi protein dengan takaran yang disarankan (0,8 gram per 1 kg) lebih sedikit mengonsumsi makanan dalam sehari.
Para peneliti menganalisis bahwa karena peserta yang makan sedikit protein pada makanan pertama sehari mencari lebih banyak makanan ringan untuk mengisi jumlah protein yang dibutuhkan tubuh.
"Manusia memiliki nafsu makan yang lebih kuat untuk protein daripada lemak dan karbohidrat," kata Dr David Laubenheimer, penulis penelitian tersebut.
“Jika Anda makan makanan dengan kandungan protein tinggi di pagi hari, Anda akan merasa kurang lapar dan mengurangi total konsumsi makanan ringan sepanjang hari,” lanjutnya.***