GORAJUARA - Batuk adalah respon alami tubuh terhadap gangguan pada saluran pernafasan, baik karena infeksi maupun virus ataupun iritasi akibat debu dan kotoran.
Kamu juga akan lebih beresiko batuk jika kamu merokok, punya riwayat alergi atau asma, penyakit paru atau tinggal dan beraktivitas di lingkungan yang penuh polusi udara.
Melansir dari kanal youtube Alodokter pada, Sabtu 8 Januari 2022. dr.Abi Noya menjelaskan, cara meredakan batuk sendiri di rumah. Simak penjelasannya dibawah ini.
Baca Juga: Jalan Raya Laswi Jadi Langganan Banjir di Musim Penghujan, Satgas Citarum Harum Turun Tangan
1. Gunakan Bahan Alami
Kamu bisa minum perasan lemon dengan madu dan air hangat. Lalu kamu juga bisa berkumur dengan air garam untuk membantu mengeluarkan dahak, serta jangan lupa lengkapi cairan tubuh dengan banyak minum air putih.
2. Cukupi Istirahat
Jika kamu kuliah atau kerja, sebaiknya izin saja. Lalu gunakan waktunya untuk istirahat dirumah.
Saat tidur kamu bisa ganjal, beberapa bantal di atas punggung, supaya posisi kepala bisa lebih tinggi dari pada badan. Posisi ini dirasa nyaman jika kamu sedang batuk terutama batuk berdahak.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Rela Tunda Liburan ke Luar Negeri, Khawatir dengan Virus Omicron
3. Hindari Pemicu Batuk
Jika kamu seorang perokok, mending berhenti. Lalu, jika kamu sering beraktivitas di lingkungan yang banyak polusi, seperti di jalanan yang penuh asap kendaraan, kamu bisa menggunakan masker.
4. Konsumsi Obat Batuk yang Sesuai
Kamu bisa mengkonsumsi obat batuk yang mengandung Diphenhydramine HCL dan Ammonium Chloride untuk membantu meredakan batuk, terutama yang disebabkan alergi.
Baca Juga: Nurhadi Abdurachman dan Menantunya Dieksekusi ke Lapas Kelas I Sukamiskin
Kedua kandungan ini juga bisa membuat kamu istirahat, sehingga bisa lebih cepat pulih.
Selain itu kamu juga bisa mengkonsumsi obat batuk yang mengandung Bromhexine HCL dan Guaifenesin kedua kandungan ini bisa membantu kamu mengencerkan dan mengeluarkan dahak.
Waspadai juga kalau batuk yang kamu alami menjadi semakin parah, misalnya gak berhenti lebih dari 2 minggu, atau disertai dengan nyeri dada, sesak nafas, dan penurunan berat badan.
Kalau kamu mengalami hal-hal tadi, sebaiknya segera periksakan diri kamu kepada dokter.***