GORAJUARA - HIV dan AIDS merupakan penyakit menular dan berbahaya. Maka penting bagi kamu mengetahui faktor penularan serta pengobatan penyakit tersebut.
Melansir dari kanal youtube Alodokter pada, Senin 3 Januari 2022, dr.Abi Noya menjelaskan, penularan dan pengobatan penyakit HIV dan AIDS. Simak penjelasannya dibawah ini.
Pada dasarnya penularan HIV bisa terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina penderita HIV masuk kedalam tubuh.
Penularan ini bisa terjadi melalui hubungan sexs, baik melalui vagina atau anus. atau bisa juga melalui sexs oral terlebih jika ada luka terbuka di mulut.
Baca Juga: Tarif Cukai Naik, Ini Daftar Terbaru Harga Rokok di Warung: Naik Seribu, Pak!
Selain itu penularan juga bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril, misalnya saat membuat tato yang tidak dipastikan sterilannya, atau pengguna narkoba suntik yang bertukar pakai jarum.
Virus HIV juga bisa menular dari ibu hamil yang positif HIV dan belum menjalani pengobatan.
Hal ini bisa berdampak kepada bayinya baik dari dalam kandungan, melalui proses melahirkan ataupun melalui air susu ibu saat proses menyusui.
Setelah mengetahui penularannya, kita juga perlu tahu pencegahannya.
Baca Juga: Robby Purba Ungkap Penyakit Tumor Payudara yang Diidapnya
Pertama hindari hubungan intim bergonta-ganti pasangan. Lalu, supaya menghindari virus HIV sebaiknya gunakan kondom saat berhubungan intim dengan pasangan, terlebih bila status HIV pasangan belum diketahui atau kalau kamu memiliki pasangan seorang odha.
Kemudian jalani pola hidup sehat dan hindari perilaku berisiko lainnya seperti menggunakan narkoba suntik. Serta memperhatikan kebersihan layanan yang memakai jarum suntik.
Terakhir jalani konseling dan tes HIV, apalagi sebelumnya kamu memiliki riwayat penyakit beresiko terhadap penularan HIV.
Konseling dan tes HIV ini bermanfaat untuk mengedukasi dirimu tentang HIV dan AIDS, sambil menilai apakah dirimu berisiko terhadap HIV.
Baca Juga: Isu Hyomin T-ara dan Hwang Ui Jo Berpacaran, Fotonya Mulai Disebar Dispatch
Selanjutnya kamu bisa menjalani testing yang akan membantu kamu mendeteksi apakah benar terdeteksi HIV atau tidak.
Kalau terdeteksi reaktif atau negatif, setidaknya kamu bisa berperilaku lebih aman kedepannya. atau pun bisa segera ditangani agar terhindar dari AIDS dan berbagai komplikasi bahaya lainnya.
Maka dari pada itu hentikan stigma negatif tentang HIV, dan jangan takut untuk mengikuti tes HIV, karena klinik dan laboratorium sudah selayaknya menjaga status keamanan pasien.
Jika hasil test kamu positif, tidak usah panik, karena HIV itu bukan akhir dari segalanya.
Baca Juga: Rekonstruksi Tabrak Lari 2 Remaja di Nagreg Digelar, Warga Berjubel Padati Lokasi Kecelakaan
Meski hingga kini belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan HIV dan AIDS, tapi ada jenis obat yang bisa menghambat virus dalam tubuh yaitu obat Antiretroviral (ARV).
ARV bekerja dengan cara menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri atau bereplikasi dan mencegahnya menghancurkan sel sidifor, yang berperan melawan infeksi yang masuk kedalam tubuh.