GORAJUARA - Maraknya pemberitaan mengenai efektivitas dexamethasone dalam menurunkan angka kematian pasien COVID pada kondisi kritis menimbulkan beberapa pertanyaan. Apa itu dexamethasone?
Kortikosteroid adalah hormon yang dihasilkan dari sintesis kolesterol di kelenjar adrenal (di atas ginjal).
Kortikosteroid dibagi menjadi glukokortikoid, mineralokortikoid, dan steroid sex yang dalam perjalanannya memiliki banyak manfaat terapeutik.
Baca Juga: RRQ Hoshi Tampil Dominan Dengan Kalahkan Todak pada M3 World Championship
Baca Juga: Bupati Dadang Supriatna: segera Lakukan Normalisasi Sungai Cikeruh
Swingle, dkk (1930) pertama kali menemukan manfaat terapeutik dari ekstrak kelenjar adrenal saat mengobati hewan yang (sakit) koma.
Sehingga peneliti lain mulai melakukan penelitian serupa pada manusia. Hasilnya, ternyata ditemukan banyak senyawa steroid di kelenjar adrenal.
Hench, dkk (1948) berhasil mengobati wanita dengan radang sendi dan mampu berjalan kembali dengan menggunakan senyawa kortison, sehingga diketahui steroid memiliki sifat antiradang.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan M3 World Championship 13 Desember 2021
Baca Juga: Kode Redeem FF 13 Desember 2021, Klaim Berbagai Hadiah Menarik Sekarang
Saat itu, senyawa yg ditemukan diberi nama sesuai abjad (Senyawa A, B, C, dan seterusnya).
Pada tahun 1950 Hench dkk dianugerahi Nobel di bidang Fisiologi dan Kedokteran untuk penemuannya yaitu hormon korteks adrenal dan isolasi dari kortison.
Dalam perjalanannya semakin banyak senyawa steroid yang dapat dibuat secara sintetis berkat penemuan ini.
Hingga saat ini, Kortikosteroid dapat dijumpai dalam berbagai preparat: obat minum, suntik, oles, tetes mata, hirup, dll dengan indikasi, lokasi dan tujuannya masing-masing.