Baca Juga: Tips Cantik Ala Amanda Manopo, Ternyata Untuk Bersihkan Wajah Gunakan Merk Ini...
Untuk di era modern, Rabies tercatat ditemukan kembali di Provinsi Bali pada tanggal 14 November 2008.
Penyakit tersebut ditemukan pada seorang warga Banjar Giri Darma, Desa Ungasan.
Kemudian menurut data yang dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, selama tahun 2020 hingga April 2023, tercatat ada 82.634 kasus rata-rata pertahun.
Saat ini, sudah ada dua kabupaten yang menyatakan kejadian luar biasa atau KLB rabies, yakni Kabupaten Sikka, NTT dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca Juga: Tips Perawatan Wajah Ala Dilraba Dilmurat, Beserta Nama Skincare yang Biasa Dilireba Gunakan
Gejala rabies dapat dilihat dari dua sisi, baik dari hewan yang menjadi sumber penyakit ataupun dari manusia yang terjangkit.
Untuk gejala dan tanda rabies pada hewan, dapat dilihat dari karakteristik sifat yang menjadi ganas dan cenderung agresif.
Hewan tersebut juga tak dapat menelan makanan, lumpuh, mulut selalu terbuka dan air liur akan keluar secara tidak wajar.
Kebiasaannya hewan tersebut juga akan berubah, mulai dari selalu mencari tempat gelap dan sejuh untuk bersembunyi.
Ekor hewan yang terkena rabies selalu melengkung ke bawah perut diantara kedua paha, kemudian akan terlihat kejang-kejang.
Baca Juga: Pengen Langsing Seperti Karina aespa? Yuk Intip 3 Rahasianya dalam Menjaga Bentuk Tubuh Berikut Ini
Dan tak sedikit hewan yang terjangkit penyakit rabies tersebut akan berakhir dengan kematian.
Untuk gejala dan tanda rabies pada manusia, dapat dilihat dari penyakit yang timbur seperti demam, badan lemas dan lesu.
Juga tidak memiliki nafsu makan, insomnia, sakit pada tenggorokan dan susah menelan, sakit kepala akut, dan sering merasakan nyeri.