ragam

Menelusuri Kisah Kantor Pusat Pos Indonesia Jelang Hari Bhakti Postel ke-80, Mengenang Sejarah Perjuangan Bangsa pada 27 September 1945

Jumat, 5 September 2025 | 13:21 WIB
Kantor Pusat Pos Indonesia di Bandung sudah berdiri kokoh selama lebih dari seratus tahun (Foto: Gorajuara/ dok: Pos Indonesia)

Setelah pembacaan pernyataan, beberapa pemuda di bawah pimpinan Soewondo menurunkan bendera Jepang.

Sebagai gantinya, mereka mengibarkan bendera Merah Putih di tiang yang sama serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025/1447 H: Doa, Harapan, dan Keteladanan Akhlak Rasulullah

Kini, pada Gedung Pos Indonesia yang dirancang arsitek J. Herberg pada 27 Juli 1920 itu terdapat museum.

Museum tersebut menjadi saksi bisu perjalanan panjang Pos Indonesia.

Didirikan pada 1931, museum tersebut awalnya memiliki nama awal Museum PTT, di mana keberadaannya sempat terlupakan akibat gejolak revolusi.

Baca Juga: Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Episode 140: Helsi Gelisah Rahasianya Terbongkar, Herman Dapat Kabar Cakra Jatuh ke Laut

Namun, berkat inisiatif Direksi Perum Pos dan Giro, museum dihidupkan kembali dan diresmikan pada 27 September 1983 atau tepat pada peringatan Hari Bhakti Postel ke-38.

Seiring dengan perubahan status perusahaan, nama museum tersebut mulai bergeser menjadi Museum Pos Indonesia.

Di situ, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah seperti prangko dari berbagai negara, peralatan pos zaman dulu, hingga diorama yang menggambarkan perjalanan layanan pos di Indonesia.***

Halaman:

Tags

Terkini