ragam

Menelusuri Kisah Kantor Pusat Pos Indonesia Jelang Hari Bhakti Postel ke-80, Mengenang Sejarah Perjuangan Bangsa pada 27 September 1945

Jumat, 5 September 2025 | 13:21 WIB
Kantor Pusat Pos Indonesia di Bandung sudah berdiri kokoh selama lebih dari seratus tahun (Foto: Gorajuara/ dok: Pos Indonesia)

GORAJUARA - Saat usia Pos Indonesia menginjak angka ke-279, ada satu kisah heroik yang terselip.

Adapun kisah heroik tersebut berkaitan dengan bangunan tua yang berada di Jalan Cilaki nomor 73, Bandung, yakni Kantor Pusat Pos Indonesia.

Terletak tepat di samping kanan Gedung Sate, Kantor Pusat Pos Indonesia menjadi saksi bisu perjuangan bangsa melawan penjajah.

Baca Juga: MULIA! Dokter Richard Lee Bangun Masjid di Daerah Bogor, Resmikan Bareng Ustadz Derry Sulaiman

Jelang peringatan Hari Bhakti Postel pada 27 September 2025, Corporate Secretary Pos Indonesia Tata Sugiarta mengajak masyarakat untuk melakukan tapak tilas terkait bangunan Pos Indonesia.

"Sudah sepantasnya kita tak hanya wajib merawat gedung megah nan bersejarah itu, tetapi bagaimana menjaga Kantor Pusat Pos Indonesia itu tetap menjadi wahana terbaik bagi jajaran Direksi Pos Indonesia dan Sub Direktorat Keuangan serta Sumber Daya Manusia, terus berkarya bakti untuk Indonesia," ucap Tata.

Mundur 80 tahun ke belakang, tepatnya pada tanggal 27 September 1945, sekelompok pemuda berani yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos, Telegrap dan Telepon (AMPTT) berjuang mempertahankan dan merebut gedung Pos Indonesia.

Baca Juga: GEMESH! Omara Esteghlal Lakukan Hal Ini saat Jenguk Prilly Latuconsina yang Dirawat di Rumah Sakit

Kala itu, gedung Pos Indonesia dianggap sebagai simbol perkembangan komunikasi antardaerah di Indonesia.

Tata menuturkan bila sejarah itu dimulai sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Pada saat itu, semangat perjuangan untuk mengambil alih aset-aset vital dari pemerintahan Jepang menjalar ke berbagai sektor, termasuk Jawatan PTT.

Baca Juga: Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025, Direksi BRI Sapa Langsung Nasabah di Sejumlah Kantor Cabang

Selanjutnya, pada tanggal 3 September 1945, sekelompok pemuda PTT yang dimotori oleh Soetoko, Slamet Soemari dan beberapa nama lainnya mengadakan pertemuan.

"Mereka sadar betul bahwa Jawatan PTT memiliki peran krusial dalam menyebarkan informasi dan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia," kata Tata.

Halaman:

Tags

Terkini