Ketika bulan Ramadan tiba, Es Cendol Elizabeth menjadi primadona di sekitar Jalan Oto Iskandar Dinata.
"Kala Ramadan tiba cendol Elizabeth di depan rumah Eli sering kehabisan stok alias laris," ungkap Nur Hidayah.
Kepopulerannya bahkan menarik perhatian pembeli yang penasaran akan rahasianya.
"Karena sering kehabisan cendol, ada pembeli yang bertanya di mana pabriknya," tambahnya.
Namun, Es Cendol Elizabeth tetap menjaga kesederhanaannya.
"Karena memang bukan dari pabrik alias home made, maka Rohman memberikan alamatnya yang di Inhoftank," lanjut Nur Hidayah.
Dari situlah, terbentuklah kepercayaan pelanggan terhadap kualitas dan keaslian Es Cendol Elizabeth.
Hingga akhirnya, Es Cendol Elizabeth membangun Pusatnya sendiri di Jalan Inhoftank Nomor 64 sekitar tahun 1998.
Tak hanya itu, cabangnya pun berkembang hingga ke Majalaya dan Tasikmalaya.
Bahkan, kini Es Cendol Elizabeth telah merambah ke sejumlah mal dengan konsep Es Cendol Queen Elizabeth yang lebih modern.
Di balik kesuksesannya, Es Cendol Elizabeth mengungkap rahasia keberhasilannya. "Kualitas rasa nomor satu," jelas Nur Hidayah.
Dari generasi ke generasi, Es Cendol Elizabeth selalu mempertahankan rasa yang otentik dan tak pernah berubah.